Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Angka Kemiskinan di Jateng Turun Dinilai Berkat Kebijakan Tepat Ganjar Pranowo

Angka Kemiskinan di Jateng Turun Dinilai Berkat Kebijakan Tepat Ganjar Pranowo Kredit Foto: Instagram/Ganjar Pranowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dinilai tepat dalam membuat kebijakan dan program pengetasan kemiskinan. Hal itu terbukti dari menurunnya angka kemiskinan di Jawa Tengah dari 3,93 juta jiwa menjadi 3,83 juta jiwa atau turun turun 102,57 ribu orang di tahun 2022.

Pakar Demografi Universitas Negeri Semarang, Saratri Wilonoyudho menuturkan bahwa keberhasilan pengentasan kemiskinan, indikatornya adalah cepatnya penyesuaian ekonomi kerakyatan pasca pandemi Covid-19.

"Keberhasilan pembangunan ekonomi terutama dalam ekonomi kerakyatan, karena setelah covid-19, usaha mikro menengah yang kena imbas Covid-19 cepat adaptif bangkit untuk kemudian menyesuaikan diri dengan perkembangan baru sehingga menghasilkan pendapatnya yang seperti dulu lagi," ujar Saratri.

Indikator kedua adalah dengan program-program pembangunan yang diinisiasi oleh Gubernur Ganjar Pranowo. Seperti bantuan Rumah Tak Layak Huni (RTLH), bantuan mikro kecil menengah, bantuan sarana prasarana yang menunjang munculnya ekonomi kreatif (desa wisata).

"Sarana prasarana itu yang akhirnya mendukung kelancaran usaha ekonomi menengah," lanjutnya.

Lebih lanjut, selain kebijakan dan program pembangunan, pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah tidak lepas dari sosok Ganjar Pranowo. Saratri menilai politikus berambut putih itu responsif, kreatif dan terbuka.

"Saya pikir dari Jateng sangat kreatif. Pak Ganjar sangat dinamis gitu dan respon cepat sekali. Beliau juga gencar di medsos mengikuti perkembangan, dan adaptif juga sagat terbuka menerima masukan dari pakar. sekali lagi saya sebutkan responsif, kreatif dan terbuka," ungkap Saratri.

Ganjar disebutnya juga melewati batas birokratif. Bukan hanya pandai berkomunikasi dengan dinas terkait dan kepala daerah tingkat bupati/walikota, juga sering terjun langsung ke masyarakat.

"Tidak memandang sekat, ketemu rakyat kecil tidak perlu birokratif. Ini menguntungkan Pemprov maupun daerah. Gaya kepemimpian itu bisa diadopsi oleh daerah lain," terangnya.

Dari gaya kepemimpinannya itu, Ganjar mampu mengidentifikasi permasalahan dengan cepat dan tepat.

"Ibarat dokter, diagnosanya tepat, sehingga memberi obatnya juga tepat sasaran. Itu yang terjadi di Jawa Tengah," imbuhnya.

Saratri berharap, angka kemiskinan di Jawa Tengah terus bisa turun. Tentu dengan mengoptimalkan program-program yang sudah berjalan dengan baik.

"Dan, perlu dibuatkan pusat ekonomi baru yang bukan hanya bergantung pada sumber daya alam. Tadi saya katakan ekonomi kreatif tadi," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: