Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonomi Indonesia Relatif Kuat, Sri Mulyani Dipuji Cerdas

Ekonomi Indonesia Relatif Kuat, Sri Mulyani Dipuji Cerdas Kredit Foto: Antara/POOL/Nyoman Budhiana
Warta Ekonomi, Makassar -

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Hamka B Kady memuji upaya Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam mewaspadai potensi resesi yang mengamcam Indonesia.

Berdasarkan survei Bloomberg terbaru, Indonesia berada di peringkat 14 dari 15 negara di Asia yang kemungkinan mengalami resesi ekonomi.

Menurut survei tersebut Indonesia menempati peringkat 14 dengan kemungkinan resesi sebesar 3 persen, jauh dari Sri Lanka yang menempati posisi pertama dengan potensi resesi 85 persen.

Baca Juga: Hore! Sri Mulyani Hapus Tarif Pungutan Ekspor CPO Beserta Turunannya

“Menteri Keuangan kita Ibu Sri Mulyani itu cerdas dalam tata kelola keuangan di republik ini. Saya di Banggar DPR acungi jempol kebijakan fiskal, moneter, sektor keuangan, hingga regulasi lain untuk mengawasi kemungkinan resesi,” ungkap Hamka di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (16/7/2022).

Politisi Golkar itu menegaskan sektor keuangan Indonesia relatif lebih kuat. Termasuk daya tahan Indonesia semakin membaik dan risiko kredit macet perbankan pun terjaga.

Menyinggung soal perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan krisis beruntun yang salah satu dampaknya membuat harga minyak dan pangan semakin melonjak, Hamka menyatakan, Banggar DPR telah menyetujui usulan penyesuaian beban subsidi dan kompensasi sektor energi.

Pembayaran kompensasi tahun 2022 meningkat dari semula Rp18,5 triliun menjadi Rp293,5 triliun, yang terdiri atas kompensasi BBM Rp252,5 triliun dan kompensasi listrik Rp41,0 triliun.

“Oleh karena itu sudah tepat pemerintah mengeluarkan kebijakan BBM subsidi jenis Pertalite dan solar tepat sasaran. Dengan melakukan pembatasan dilihat dari spesifikasi mobil yang digunakan. Kendaraan roda empat dengan mesin di atas 2.000cc dilarang membeli BBM bersubsidi,” terangnya.

Dengan demikian, kata Hamka, pembelian bahan bakar bersubsidi menjadi lebih terkontrol. Mobil-mobil mewah seperti Toyota Alphard dan Mitsubishi Pajero Sport bakal dilarang membeli Pertalite maupun Solar.

“Ini kebijakan lebih tepat daripada harus menggunakan aplikasi MyPertamina,” imbuhnya.

Diketahui, menurut data Bank Dunia (World Bank) harga minyak mentah sudah naik 350% sejak April 2020 hingga 2022.

Lonjakan 350% ini merupakan peningkatan terbesar untuk periode dua tahun sejak 1997. Padahal pada awal pandemi COVID-19 harga minyak mentah sempat merosot ke angka nol bahkan negatif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: