Pertamina Dorong Penerapan HSSE melalui Optimalisasi Fasilitas HSE TC Sungai Gerong
Yan Martes Andreas, VP Pertamina Corporate University, menjelaskan untuk memastikan pemenuhan tim tanggap darurat di Wilayah Kerja lingkungan perusahaan dalam kesiapsiagaan penanggulangan keadaan emergency yang berakibat ke People, Environment, Asset dan Reputation sesuai aturan yang berlaku maka kemampuan setiap pekerja baik di Pertamina maupun eksternal perusahaan perlu terus diasah melalui berbagai kegiatan yang bisa dilakukan di HSE TC Sungai Gerong.
"HSE TC PCU Sungai Gerong sebagai satu-satunya tempat pelatihan HSE di pertamina dan terbesar di Indonesia, kami memiliki visi selain menjadikan Perwira lebih Profesional dan kompeten, juga meningkatkan Value dari HSE TC untuk menambah jumlah customer baik internal maupun External Pertamina," jelas Yan.
Lelin Eprianto, SVP Human Capital Management PT Pertamina, menegaskan kemampuan HSE TC Sungai Gerong sudah bisa mengakomodir berbagai syarat untuk melakukan berbagai kegiatan pelatihan kelas dunia khususnya untuk penyelematan dari kebakaran yang merupakan salah satu risiko terbesar di bisnis hulu migas.
Menurut Lelin, manajemen sudah berkomitmen agar keberadaan HSE TC Sungai Gerong juga turut andil dalam peningkatan keselamatan kerja di bisnis hulu migas tanah air secara keseluruhan. Untuk itu koordinasi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) terus ditingkatkan sehingga tidak hanya perusahaan di lingkungan Pertamina bisa rasakan manfaatkan fasilitas HSE TC Sungai Gerong.
"Kami sudah bicara dengan SKK Migas, bahkan tidak hanya KKKS lain tapi juga BUMN lain apabila perlu pelatihan HSSE maka ada Sungai Gerong, sangat bisa jadi bukan hanya KKKS," ujar Lelin.
Helmi Fadillah Lubis, Manajer HSE TC Sungai Gerong, menyatakan berbagai pengembangan telah dilakukan terhadap fasilitas pelatihan HSE TC Sungai Gerong. Paling terasa adalah dengan pengembangan metode pelatihan yang tidak hanya offline atau hadir fisik tapi juga online. Hal itu kata dia tidak lepas dari pandemi sehingga membuat berbagai aktivitas fisik ditiadakan selama dua tahun.
"Kami tidak berhenti waktu pandemi, latihan training jalan terus. Kami mengembangkan berbagai simulasi pelatihan secara virtual. Salah satunya penggunaan APAR melalui gamifikasi," ungkap Helmi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: