Transformasi digital berawal dari perkembangan teknologi di industri 1.0 saat penggunaan mesin uap di tahun 1784, berlanjut ke penggunaan mesin produksi masal tenaga listrik hingga penggunaan teknologi informasi dan mesin otomasi serta industri 4.0 yang diperkenalkan tahun 2011 dengan kehadiran mesin terintegrasi jaringan internet.
"Perkembangan teknologi komunikasi sebenarnya telah mengubah kebudayaan manusia dan eksistensi manusia ditentukan oleh perubahan model komunikasi," kata Dosen Ilmu Komunikasi dan Sekretaris PWI Jatim, Eko Pamuji, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur pada Senin (18/7/2022).
Baca Juga: Demi Keamanan, Teliti Memilih Platform Keuangan Digital
Dengan digitalisasi, budaya digital kemudian terbentuk sebagai suatu kemampuan literasi untuk membaca, menguraikan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman akan budaya digital ini akan memfilter arus informasi yang deras di ruang digital.
Agar setiap aktivitas di ruang digital sesuai budaya, pengguna wajib memiliki pengetahuan dasar nilai-nilai Pancasila untuk kecakapan dasar sesuai falsafah hidup berbangsa dan bernegara. Hal ini juga termasuk pengetahuan dasar yang mendorong perilaku mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produktif lainnya berbasis budaya.
Nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tungggal Ika dipaparkan dalam tiap sila. Seperti sila pertama mengenai cinta kasih dan saling menghargai perbedaan; sila kedua mengenai kesetaraan; sila ketiga harmoni mengutamakan kepentingan bersama. Adapun sila keempat memberi kesempatan setiap orang untuk berekspresi dan sila kelima semangat gotong royong.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum