Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laporan Q2 2022 BMC: 60% Listrik Mesin Penambang Bitcoin dari Sumber Daya Berkelanjutan

Laporan Q2 2022 BMC: 60% Listrik Mesin Penambang Bitcoin dari Sumber Daya Berkelanjutan Kredit Foto: Kliring Berjangka Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menurut laporan Q2 2022 terbaru dari Bitcoin Mining Council (BMC), hampir 60% listrik yang digunakan untuk memberi daya pada mesin penambangan Bitcoin (BTC) berasal dari sumber yang berkelanjutan.

Dalam ulasan Q2 tentang jaringan Bitcoin yang dirilis pada Selasa, BMC menemukan bahwa penggunaan energi berkelanjutan oleh industri pertambangan Bitcoin global naik 6% dari Q2 2021 dan naik 2% dari Q1 2022, mencapai 59,5% pada kuartal terakhir. Hal tersebut menambahkan bahwa ini adalah "salah satu industri paling berkelanjutan secara global."

Dewan mengamati peningkatan bauran energi berkelanjutan penambang, yang rupanya juga bertepatan dengan peningkatan efisiensi pertambangan. Tingkat hash penambangan Bitcoin Q2 naik 137% tahun-ke-tahun, sementara penggunaan energi hanya naik 63%, menunjukkan peningkatan efisiensi sebesar 46%.

Baca Juga: Perusahaaan Elon Musk Jual 75% Bitcoinnya, Kas Tesla Bertambah US$936 Juta

Rincian lebih lanjut tentang efisiensi energi penambangan Bitcoin dibagikan dalam pengarahan YouTube BMC tentang laporan lengkapnya pada Selasa (19/7/2022) lalu dengan CEO MicroStrategy Michael Saylor. Dibandingkan delapan tahun lalu, Saylor mengatakan efisiensi energi penambang telah tumbuh 5.814%.

Studi ini juga menemukan bahwa penambangan Bitcoin hanya menyumbang 0,09% dari 34,8 miliar metrik ton (BMT) emisi karbon yang diperkirakan diproduksi secara global dan hanya menghabiskan 0,15% dari pasokan energi global.

Saylor mencatat dalam pengarahan bahwa prediksi pencela Bitcoin tentang penggunaan energi jaringan sejauh ini tidak akurat.

"Orang-orang telah memprediksi bahwa Bitcoin akan menghabiskan semua energi di dunia untuk waktu yang cukup lama. Itu tidak terjadi dan itu tidak akan terjadi karena dinamika efisiensi," katanya.

Selama pengarahan yang sama, CEO Marathon Digital Holdings, Fred Thiel menyatakan bahwa efisiensi penambangan adalah bagian dari siklus baik yang akan melihat industri menjadi semakin hemat energi.

"Keuntungan efisiensi 100% difokuskan pada konsumsi energi karena energi adalah biaya input utama kami. Saat harga energi naik, itu memaksa kita untuk menjadi lebih efisien," ujarnya sebagaimana dilansir dari Cointelegraph, Kamis (21/7/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: