Eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, baru keluar penjara sudah menyita perhatian publik dengan seruan revolusi akhlaknya. Hal tersebut dianggap provokatif oleh sejumlah pihak termasuk Fernando Emas.
Direktur Rumah Politik tersebut ikut menyoroti pernyataan cucu nabi tersebut yang menyebut Indonesia sedang dipenuhi dengan darurat kebohongan dan darurat kezaliman.
Baca Juga: Langsung Teriak Darurat Kebohongan Pascabebas, Pengamat Kritik Habib Rizieq: Itu Provokatif!
Dirinya menuturkan HRS kembali ingin memposisikan dirinya sebagai oposisi pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi.
Tujuannya, kata Fernando, HRS berharap kembali akan didukung masyarakat yang memang sudqh oposisi.
"HRS ingin kembali menggalang kekuatan agar kembali diperhitungkan sebagai salah satu unsur penting pada Pemilu 2024," tuturnya kepada GenPI.co, Sabtu (23/7)..
Fernando menyarankan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoli melakukan evaluasi terhadap pembebasan bersyarat HRS.
Sebab, menurutnya, jangan sampai HRS dimanfaatkan pihak-pihak tertentu yang ingin situasi negara tidak kondusif.
"Hal itu dapat mengganggu konsentrasi pemerintahan Jokowi," pungkasnya.
Baca Juga: Gaungkan Revolusi Akhlak, Habib Rizieq Sejalan dengan Jokowi
Di sisi lain, Fernando juga khawatir karena ada pihak-pihak yang berharap situasi Sri Lanka akan terjadi di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar