Wakil Menteri Perdagangan bersama PB PMII Siap Menghadapi Tantangan Geopolitik Dalam Sektor Perdagangan Kelapa Sawit
Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia bersama Wakil Menteri Perdagangan RI dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah menyelenggarakan acara Seminar Palm Movement “Good And Sustainable Palm Oil Governance For Indonesia’s Future” pada tanggal 22 Juli 2022. Dalam acara tersebut telah dihadiri oleh 120 peserta yang merupakan anak petani sawit dan mahasiswa yang konsen terhadap isu sawit.
Sekretaris Jendral PB PMII Muhammad Rafsanjani menyampaikan, “Masalah sawit ini tidak hanya problem dalam negeri tapi diluar negeri juga mengalami diskriminasi dari negara-negara eropa, tidak sedikit dari warga Indonesia yang tinggal di Sumatera yang aktif di sektor sawit mengalami black campaign terhadap sawit sedangkan sawit itu sendiri adalah salah satu mata pencaharian utama kita, jadi bagaimana mungkin kita sebagai bangsa yang memiliki resources terbesar tetapi tidak sedikit dari kita memandang sawit dengan pandangan negatif.”
Lanjutannya dalam sambutan tersebut, pria jebolan SKSG UI ini menekankan kepada para peserta seminar dalam sambutannya, “Saya ingin mendorong dalam acara ini kita mulai melakukan suatu telaah kajian yang objektif baik dari segi misalkan percaturan geopolitik Internasional sebagaimana sawit diperlakukan secara diskriminatif, kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki produktivitas sawit terbesar di dunia jangan sampai termakan oleh black campaign atau jangan termakan oleh narasi narasi yang merugikan bagi kita semua terutama resources milik kita. Karena itu berwawasan itu penting tetapi jangan sampai wawasan lingkungan kita digunakan alat untuk mendeskreditsikan apa yang menjadi resoureces utama bangsa kita sendiri.”
Sambutan ditutup dengan statment “Perlu saya sampaikan bahwa saya mengundang pak Jerry Sambuaga sebagai Wamendag RI adalah karena pak Jerry adalah salah satu idola saya. Beliau adalah seorang aktivis juga sekaligus politisi, tetapi memiliki concern akademis dan intelektual yang tinggi, jadi saya meyakini bahwa Indonesia raya ini bisa maju jika salah satunya pejabat publiknya melakukan kebijakan itu memperhatikan aspek based on scientific approach. Jadi apabila pejabat publik melakukan hal tersebut saya yakin kebijakan kebijakan akan tepat. Karena salah satu tokoh pernah berkata; kunci dari pemimpin itu dua, satu cintai rakyatmu dan gunakan akal sehatmu.” Ujar Sekjend PB PMII Muhammad Rafsanjani.
Acara seminar berlanjut pada materi pertama yang di isi oleh Bapak Jerry Sambuaga selaku Wakil Menteri Perdagangan RI dengan judul “Hilirisasi Kelapa Sawit.” Dalam materi tersebut, ia menuturkan
"Dalam kesempatan ini saya akan menyampaikan tentang sawit yaitu dengan tema Hilirisasi Kelapa Sawit. Mungkin sebelum pembahasan sawit saya akan membahas terkait kondisi perdagangan di Indonesia, saya ingin menyampaikan bahwa satu hal yang penting yaitu neraca perdagangan Indonesia. Bahwa data yang lkami dapatkan pada bulan juni 2022 telah meccapai surplus yang artinya ekspor kita lebih banyak dibandingkan impor dengan jumlah angka 24,89 miliar USD.”
Pak Wamendag RI melihat kondisi sektor perdagangan Kelapa Sawit hari ini rasanya ia sangat optimis dikarenakan bahwa sesuai data pada tahun lalu nilai surplus yang didapatkan tembus pada angka 35,34 miliar USD. Sehingga ia berasumsi “Jika kita melihat dari surplus angka tahun lalu, saya optimis bahwa pada tahun 2022 ini akan lebih besar lagi.” Ujar Jerry Sambuaga.
Total dari Produksi Minyak Sawit Dunia mencapai 75,5 Juta Ton pada tahun 2021. Indonesia menyumbang lebih dari 60% (46,88 Juta Ton) dari total produksi minyak sawit dunia dan menyumbang hampir 22% dari total produksi minyak nabati dunia tahun 2021 (213,2 Juta ton). Dalam hal tersebut Jerry sambuaga menyampaikan
"Bahwa 60% dari produk kita telah merajai dan juga memberikan bargaining position untuk keberlangsungan ekosistem dunia, karena tidak sedikit negara negara yang ada yang menjadikan kelapa sawit ini menjadi salah satu sumber pangan, makanan dan energi dan seterusnya. Bahwa hal tersebut adalah fakta yang memang selama ini selalu disampaikan oleh publik sawit itu adalah suatu hal yang potensial.” Ujar Jerry Sambuaga.
Menurut Jerry Sambuaga Cpo (Crude Palm Oil) itu begitu menarik dan sangat potensial untuk dibicarakan. Ternyata publik international ini ada yang tidak begitu suka dengan kelapa sawit, dengan alasan karena kelapa sawit itu bahaya.
Salah satu yang menuntut kelapa sawit Indonesia adalah Uni Eropa. Sebagaimana yang disampaikan oleh Jerry Sambuaga “Uni Eropa telah memperlakukan sawit kami secara diskriminatif yaitu tidak terima di negara mereka dengan alasan karena bahaya dan juga indonesia tidak mereservasi hutannya.
Ketika kami menanyakan datanya, mereka tidak mampu untuk membuktikan dimana sumber bahaya yang ada di kelapa sawit ini, dan bukti data presentatif hutan Indonesia. Padahal Indonesia telah mempresentatif Lebih dari 51% terkait hutan kita yang ada di Indonesia dibanding mereka yang lebih kecil.”
“Dalam hal ini pihak-pihak Internasional sebenarnya mereka merasa terancam dengan produk sawit kita, karena produk mereka lebih mahal dibandingkan dengan kita. Kita adalah salah satu negara yang mampu memimpin di benua Asia sehingga kita harus mampu melawan narasi narasi buruk terkait hal yang berkaitan dengan negara kita, khususnya sawit. Artinya ini kita harus mendiskusikan bersama, karena produk kita bagus dan kita harus bisa melawan black campaign.”
Sebelum menutup sesi pertama tersebut, Jerry Sambuaga menyampaikan kepada para peserta bahwa
"Suatu hal yang saya sesalkan adalah bahwa black campaign yang mereka lakukan di negara nya juga berdampak pada negara kita, dan yang lebih parahnya lagi adalah bahwa yang mendukung hal terbeut adalah LSM-LSM yang ada di negara kita," tegas.
Maka dari itu kita harus saling support satu sama lain untuk melawan black campaign yang terjadi di negara kita. Karena bagi kami hal yang paling penting bagi kami adalah bagaimana meningkatkan produktivitas sawit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Acara diakhiri dengan closing statement dari pak Wamendag RI dengan kalimat “Saya berharap bahwa indonesia dapat mampu mempimpin dalam perdagangan global dengan salah satunya adalah melalui produktivitas sawit ini, karena dari 60% pernjualan yang ada di dunia itu hasil dari kita.
Acara tersebut dibuka oleh Ibu Aida selaku Kadiv Lembaga Kemasyarakagan dan Civil Society Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, mengatakan Palm movement menjadi sebuah kawah candra dimuka bagi anak petani sawit, penggiat sawit dan mahasiswa secara umum untuk dapat belajar kemudian membangun potensi sawit Indonesia yang saat sangat memerlukan generasi muda dan kaum intelektual.
“Pembangunan kelapa sawit yang berkelanjutan tentu sangat membutuhkan peran dan generasi muda untuk membangun potensi sawit ke arah yang lebih baik. Palm movenent menjadi sebuah penggodogan bagi anak petani sawit, penggiat sawit dan mahasiswa untuk belajar penggelolaan sawit dari hulu ke hilir," terang Aida Kadiv Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS.
Sementara itu, Organizazing Commirte Sahabat Izzat Muttaqin Mengatakan Bahwa Palm movement menjadi sebuah inovasi gerakan mahasiswa dalam berkontribusi terhadap pembangunan sawit nasional.
“Saya nelihat, indonesia mempunga potensi sawit yang sangat tinggi dan perlu untuk kita kembangkan. Generasi muda tentu perlu untuk terlibat aktif sebagai katalisator pembangunan sawit Indonesia” Ujar Izzat Muttaqin, Organizazing Commite Palm Movement
Ahmad Zaqi Ainurrofiq sebagai Sekretaris Organizazing Commite juga mengatakan demikian, bahwa perkembangan ekonomi indonesia mungkin bisa melalui perdagangan komodotas strategis yaitu dengaj sawit. Karena sawit sebagai green gold indonesia yang perlu dimanfaatkan dan dikelola dengan baik.
“Green Gold Jndonesia ataunpun sawit mempunyai potensi yang sangat baik dalam memajukan perekomian. Oleh karena ifu, PB PMII bersama BPDPKS mengajak kepada pemerintah baik dari kementerian perdagangan, pertanian, dan perindustrian untuk serius dalam menggalakan pengelolaan sawit Indonesia," kata Ahmad Zaqi Ainurrofiq.
Acara Pelatihan Intensif tersebut diadakan selama tiga hari dengan konsep fun education agar para peserta dapat belajar dengan gembira sehingga dapat dicerna dengan baik.
Harapan dari Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ini bahwa PMII bersama dengan anak petani sawit akan menjadi katalisator pergerakan perkembangan sawit Indonesia
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: