Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Luar Negeri Rusia Blak-blakan Tujuan Utama Putin Tumbangkan Rezim Zelenskyy karena...

Menteri Luar Negeri Rusia Blak-blakan Tujuan Utama Putin Tumbangkan Rezim Zelenskyy karena... Kredit Foto: Reuters/Russian Foreign Ministry
Warta Ekonomi, Moskow -

Diplomat top Rusia mengatakan tujuan menyeluruh Moskow di Ukraina adalah untuk membebaskan rakyatnya dari “rezim yang tidak dapat diterima."

Dilansir Associated Press, pernyataan dari Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov muncul di tengah upaya Ukraina untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitamnya di bawah kesepakatan baru yang diuji oleh serangan Rusia di Odesa selama akhir pekan.

Baca Juga: Para Pejuang Ukraina Berdiri di Jalan Rusia, Ternyata Ini Maksudnya...

"Kami bertekad untuk membantu rakyat Ukraina timur untuk membebaskan diri dari beban rezim yang sama sekali tidak dapat diterima ini," kata Lavrov pada pertemuan puncak Liga Arab di Kairo Minggu malam, merujuk pada pemerintahan Presiden Ukraina Volodymr Zelenskyy.

Dia mengungkapkan tujuan perang Kremlin dalam beberapa istilah yang paling blak-blakan ketika pasukannya menghantam negara itu dengan rentetan artileri dan serangan udara.

“Kami pasti akan membantu rakyat Ukraina untuk menyingkirkan rezim, yang benar-benar anti-rakyat dan anti-historis.”

Tampaknya, kata Lavrov, menunjukkan bahwa tujuan perang Moskow melampaui kawasan industri Donbas Ukraina di timur.

Komentar Lavrov mengikuti peringatannya pekan lalu bahwa Rusia berencana untuk mempertahankan kendali atas wilayah yang lebih luas di luar Ukraina timur, termasuk wilayah Kherson dan Zaporizhzhia di selatan, dan akan membuat lebih banyak keuntungan di tempat lain.

Pernyataannya kontras dengan garis Kremlin di awal perang, ketika berulang kali menekankan bahwa Rusia tidak berusaha untuk menggulingkan pemerintah Zelenskyy, bahkan ketika pasukan Moskow mendekati Kyiv.

Rusia kemudian mundur dari sekitar ibukota dan mengalihkan perhatiannya untuk menangkap Donbas. Perang sekarang sudah memasuki bulan keenam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: