Komnas HAM Turun Gunung di Insiden Berdarah Rumah Ferdy Sambo, Refly Harun Singgung Tewasnya Pengawal Habib Rizieq: Mereka Mengecewakan!
Insiden beradarah di rumah Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Yosuha Hutabarat alias Brigadir J masih terus bergulir.
Sejumlah pihak dengan terang-terangan menyampaikan kejanggalan terhadap masalah ini dan menuntut adanya transparansi.
Hal ini juga disoroti oleh Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun yang menyebut akan sulit membuka tabir yang masih tertutup jika semua proses hanya dilakukan oleh pihak kepolisian.
“Menurut saya dalam konteks ini perlu adanya tim independen di luar kepolisian untuk mengusut kasus ini secara jelas,” jelas Refly melalui kanal Youtube miliknya, dikutip Senin (25/7/22).
Refly menyebut Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM sebagai lembaga independen yang bisa membanu menguak masalah ini.
Hanya saja, Refly mengaku tak begitu yakin dengan Komnas HAM terlebih rekam jejaknya saat kasus KM 50 yang menewaskan 6 laskar pengawal Habib Rizieq.
“Dalam kasus KM 50, Komnas HAM sangat mengecewakan. Barangkali sampai sekarang mereka tidak terusik 6 korban meninggal dan satupun (pelaku) tidak ada yang kemudian mendaptkan hukuman,” tambah Refly.
Bahkan, lanjut Refly para pelaku unlawful killing pada akhirnya dibebaskan dari segala ancaman hukuman yang bisa diterima.
“Bahkan yang diajukan ke pengadilan dilepaskan. Terbukti menembak menghilangkan nyawa orang tetapi ada alasan pemaafnya karena itu dilepaskan,” jelas Refly.
Diketahui, autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J akan dilakukan untuk menguak beberapa kejanggalan-kejanggalan yang muncul.
Beberapa pihak-pihak di luar kepolisian juga telah melakukan upaya dalam mengungkap kasus ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto