Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerak Kripto Maju Teratur, Awas Tersungkur

Gerak Kripto Maju Teratur, Awas Tersungkur Kredit Foto: Unsplash/Executium
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pergerakan aset kripto pada Rabu (27/7/2022) pagi terlilhat sedikit maju teratur. Ada reli singkat yang terjadi pada beberapa aset kripto yang masuk ke zona hijau.

Melansir situs CoinMarketCap pada Rabu (27/7/2022) pukul 10.00 WIB, dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar atau big cap, ada delapan yang bergerak optimis ke zona hijau dalam 24 jam terakhir. Misalnya, nilai Bitcoin (BTC) naik tipis 0,10% ke US$21.136 per keping dalam sehari terakhir.

Sementara, Ethereum (ETH) naik 0,53% ke US$1.431 di waktu yang sama. Cardano (ADA) dan Solana (SOL) punya nasib yang berbeda karena anjlok masing-masing 1,37% dan 0,83%.

Baca Juga: Ada Peringatan Resesi Global dari IMF, Bitcoin Turun di Bawah US$21.000

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono melihat pola pergerakan kripto Rabu pagi ini menjadi bukti bahwa harga aset kripto masih diselimuti oleh bayang-bayang sentimen makroekonomi yang kuat. Dibandingkan dengan harga awal pekan lalu, pergerakan ini merupakan kenaikan harga tipis.

"Investor secara umum masih menahan diri untuk terjun lebih jauh ke market kripto. Hal ini untuk mengantisipasi dua pengumuman penting untuk mengambarkan situasi makroekonomi lebih jauh. Ada pengumuman kenaikan suku bunga acuan, The Fed dan laporan data Produk Domestik Bruto (PDB) AS," kata Afid dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Ekonomi, Rabu (27/7/2022).

Sentimen di market kripto sebenarnya semakin mencekam. Pelemahan market dengan aksi wait and see membuat investor lebih memilih melepaskan aset kripto untuk sementara waktu dan masuk ke instrumen yang lebih aman, seperti uang fiat.

Investor juga tampaknya masih melakukan price actions menyusul akan ada perilisan laporan keuangan dari perusahaan raksasa teknologi AS. Rencananya, Microsoft, Meta Platforms Inc, Google dan Apple akan mengumumkan kinerja kuartalannya pada pekan ini.

Di samping itu, International Monetary Fund (IMF) merilis World Economic Outlook July 2022 yang memperkirakan perlambatan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi global jadi rata-rata 3,2% tahun ini dan 2,9% pada 2023. Ini bisa berdampak pada market kripto yang saat ini memiliki korelasi yang tinggi dengan situasi makroekonomi.

Waspada Harga Kripto Bisa Tersungkur

Investor perlu memperhatikan hasil rapat The Fed pada akhir bulan ini. Investor tampaknya sudah priced in dengan kondisi makroekonomi dan memprediksi The Fed mungkin akan mengerek suku bunga 75 basis poin. Tapi, data historis menunjukkan harga kripto bisa tersungkur atas respons kenaikan tersebut.

Lebih lanjut, jika ditengok dari sisi analisis teknikal, Bitcoin mengalami penolakan pada titik resistensi US$23.300, yang menyebabkan harganya turun. Namun, pergerakan selama tiga hari terakhir malah mengindikasikan sinyal pelemahan BTC.

BTC saat ini masih tertahan di level support krusialnya di US$20.500. Titik support tersebut menjadi penentu dari ketahanan harga Bitcoin. Jika level tersebut breakdown, maka harga Bitcoin kemungkinan akan kembali di bawah US$20.000, dan support selanjutnya berada pada harga US$18.900.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: