Ini 5 Hal Penting dalam Pemeriksaan Ajudan Irjen Ferdy Sambo, Bharada E Terlambat dan Diperiksa Paling Singkat
Pemeriksaan terhadap aide de camp (ADC) atau ajudan dan asisten pribadi dari Irjen Ferdy Sambo telah dilakukan pada Selasa (26/7/2022) oleh Komnas HAM demi menguak fakta sebenarnya peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigadir J.
Sebanyak 6 ajudan Sambo termasuk Bharada E, orang yang terlibat baku tembak dengan Brigadir J, hadir memenuhi pemeriksaan. Rombongan para ajudan yang mengenakan kaus putih itu datang sekitar sekitar pukul 10.00 WIB di kantor yang terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat,
Salah satu yang paling ditunggu-tunggu adalah kedatangan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E yang datang paling akhir sekitar pukul 13.25 WIB. Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menjelaskan penyebab keterlambatan kedatangan Bharada E.
"Tempatnya mereka (ajudan) berbeda, makanya yang lain datangnya jam 10.00 WIB, sementara Bharada E baru datang siang tadi," ujarnya Anam.
Dirangkum berbagai sumber, di bawah ini terdapat 5 ulasan fakta terkait dengan pemeriksaan ajudan Ferdy Sambo oleh Komnas HAM. Yuk simak!
1. Bharada E Diperiksa paling Singkat
Datang paling akhir, Bharada E mengenakan kaus hitam dengan masker senada. Ia datang dengan pengawalan ketat pukul 13.25 WIB.
Baca Juga: Dugaan Pengacara Brigadir J Terbantahkan Lewat Penemuan Fakta Mengejutkan dari Ajudan Ferdy Sambo
Anggota Brimob itu menjalani pemeriksaan paling singkat sekitar 5 jam dan keluar dari ruang pemeriksaan Komnas HAM pada pukul 18.20 WIB. Bharada E keluar dengan terburu-buru dan dikawal sejumlah orang secara ketat.
2. Pemeriksaan Bharada E Soal Baku Tembak
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam mengatakan, dalam pemeriksaan, Bharada E menjelaskan soal menembak terkait kematian Brigadir J.
"Sepanjang yang tadi kami periksa, Bharada E menjelaskan banyak hal, salah satunya adalah soal menembak," kata Choirul Anam, di Jakarta, Selasa.
Hanya saja, Anam tidak menjelaskan detail apa maksud kata "menembak" tersebut. Apakah Bharada E mengakui atau tidak sebagai pelaku penembakan Brigadir J? Anam tidak memberikan jawaban tegas.
"Tadi makanya panjang sekali proses permintaan keterangan, karena jawabannya kami minta untuk deskriptif," ujar dia lagi.
3. Peran Ajudan Ferdy Sambo dalam Insiden Baku Tembak
Pemeriksaan terhadap para ajudan Irjen Polisi Ferdy Sambo berlangsung sekitar delapan jam yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB, dan berakhir menjelang salat Magrib. Khusus Bharada E hanya sekitar 5 jam.
Choirul Anam menjelaskan, secara umum semua ajudan mendapatkan pertanyaan yang sama. Namun, ada kekhususan pada masing-masing ajudan sebagai contoh Bharada E.
"Contoh Bharada E, itu kontribusinya apa dalam struktur peristiwa kami tanyakan. Berbeda dengan ajudan lainnya yang memiliki kontribusi lain dalam peristiwa itu," jelasnya.
4. Komnas HAM Usut Soal Waktu Kejadian Baku Tembak
Komnas HAM akan menyandingkan keterangan soal rangkaian atau sekuens waktu yang diperoleh dari para ajudan Ferdy Sambo dengan sekuens waktu yang lainnya.
Baca Juga: Ternyata Brigadir J Sempat Tertawa Bareng Para Ajudan Ferdy Sambo, Tewasnya di Jakarta
"Kami akan memeriksa soal sekuens waktu. Jadi, dalam cerita ajudan Ferdy Sambo, yang juga penting ialah soal sekuens waktu," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.
Perbandingan sekuens waktu yang disampaikan oleh para ajudan dengan sekuens waktu yang lain atau yang diperoleh oleh Komnas HAM, kata Anam, sangat penting dalam mengusut kasus kematian Brigadir J.
5. Hubungan Istri Ferdy Sambo dengan Ajudan
Hal penting lainnya yang didapatkan oleh Komnas HAM setelah memeriksa ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif itu ialah soal relasi hubungan Ferdy Sambo, istri Ferdy Sambo, dan para ajudannya seperti apa termasuk dengan Brigadir J.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas