Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Tengah Tantangan Resesi Global, Perjuangan Jokowi Genjot Investasi Patut Diapresiasi

Di Tengah Tantangan Resesi Global, Perjuangan Jokowi Genjot Investasi Patut Diapresiasi Kredit Foto: HO-Biro Pers Setpres
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kunjungan bilateral Presiden Joko Widodo alias Jokowi ke berbagai negara di Asia patut diapresiasi. Hal itu dikatakan Anggota Komisi VI DPR RI Nashim Khan merespon komitmen investasi Jepang yang mencapai Rp 70 triliun.

Komitmen investasi negara Sakura ini diharapkan segera terealisasi agar efek positif komitmen tersebut bisa terasa untuk pertumuhan ekonomi nasional.

Menurut Nashim Khan, koomitmen investasi antara Jepang dan Indonesia sejauh ini baik-baik saja, dan kerjasama itu terus dijaga dengan kunjungan Presiden Jokowi ke Jepang.

Namun, Nashim Khan mengingatkan agar kerjasama ini membawa kemajuan bagi ekonomi Indonesia dan tidak mengancam keutuhan bangsa.

“Semua program Pemerintah dalam menjaga hubungan, juga memperluas hubungan kerjasama baik-baik saja, apalagi bermanfaat buat bangsa kedepan. Yang penting tidak mengancam keutuhan segala hal bangsa ke depan,” kata Mashim Khan saat dihubungi, Kamis (28/7).

Dikatakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, Indonesia memiliki Sumber Daya Alam (SDA) cukup besar dan melimpah dan keunggulan ini menjadi alasan kuat untuk negara-negara luar, baik di Asia maupun Eropa meliriknya dan salah satunya adalah Jepang yang sejak dulu sudah membangun kerjasama dengan Indonesia.

“Karena Indonesia negara kaya dalam segala hal, baik Sumber Daya Manusia (SDM), SDA membuat semua negara dunia akan melirik Indonesia sebagai negara potensi ke depan selamanya,” ucapnya.

Lanjut Nashim Khan, kerjasama ini harus menjadi solusi bersama meningkatkan ekonomi dua negara, dan terpenting tidak menjadi bebas berat buat Indonesia ke depan.

“Terpenting segala komitmen kerjasama tidak menjadi beban berat bagi bangsa kita kedpn. Kita apresiasi langkah Pak Presiden, semoga menjadi solusi buat perekonomian bangsa lebih baik lagi ke depan, saat negara-negara lain dalam ancaman krisis ekonomi,” ungkapnya.

Dijelaskan Nashim Khan, Indonesia merupakan negara non blok yang bebas membangun hubungan dengan negara manapun, asalkan hal tersebut bermanfaat dan tidak ada tekanan lain ke depan.

"Kita negara non blok akan buka hubungan semua yang terbaik dan bermanfaat, tanpa ada tekanan dan lainnya. Juga kewajiban memperdayakan potensi bangsa khususnya SDM kita,” jelasnya.

Komitmen Invetasi Jepang ini diharapkan membawa kebaikan dan keuntungan bagi dua negara, khususnya Indonesia dan juga dalam kerjasama ini tidak ada tekanan. Dalam artian Indonesia sebagai tuan rumah bebas mengambil keputusan untuk kebaikan bersama.

“Terpenting Jangan sampai kita menjadi tamu atau orang asing dinegara tercinta sendiri,” tutupnya.

Diketahui, Presiden Jokowi menyambut baik sejumlah investasi baru Jepang di Indonesia, dan menghargai proyek-proyek yang diselesaikan tepat waktu, seperti MRT Jakarta North-South Fase II dan East-West Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, perluasan Pelabuhan Patimban, dan Jalan Tol Akses Patimban. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat diterima oleh Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida di Tokyo pada Rabu (27/7/2022).

Presiden Jokowi juga mengundang investasi baru Jepang lainnya di berbagai bidang, serta mendorong dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi baru untuk mendukung beberapa proyek strategis Indonesia, terutama untuk hilirisasi komoditas alam, pengembangan mobil dan motor listrik, serta sektor kesehatan dan pangan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: