Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gandeng USAID, PLN Percepat Transisi Energi Bersih di Indonesia

Gandeng USAID, PLN Percepat Transisi Energi Bersih di Indonesia Kredit Foto: Sekretariat presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PLN (Persero) dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat atau United States Agency for International Development (USAID) memperkuat kerja sama guna mempercepat transformasi energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia. 

Komitmen ini tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang disepakati kemitraan jangka panjang AS dan Indonesia untuk mempercepat transisi energi agar lebih berkelanjutan melalui perluasan akses energi terbarukan dan modernisasi sistem.

Adapun kemitraan merupakan bagian dari bantuan USAID kepada Indonesia di bawah koordinasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Juga: Kebijakan PLN Batasi Penggunaan PLTS Atap Hambat Pengembangan EBT 

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan PLN memiliki cita-cita mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060 untuk mendukung visi pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.  

Darmawan menjelaskan, peta jalan, tujuan, dan strategi telah dibangun, tetapi pihaknya menyadari bahwa masih ada banyak tantangan. 

"PLN termasuk di antara perusahaan penyedia jasa Asia ke-6 yang berkomitmen pada karbon netral. Kami telah mempersiapkan dengan sangat rinci roadmap dan strategi yang mencakup pengembangan energi terbarukan skala besar, penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara, konversi diesel ke pembangkit listrik terbarukan, dan co-firing menggunakan biomassa," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (4/8/2022).

Melalui MoU ini, USAID akan membantu Indonesia lebih lanjut dalam mengembangkan skenario dekarbonisasi di sektor kelistrikan, seperti tidak lagi mengoperasikan pembangkit listrik tenaga batu bara, dan mengidentifikasi insentif yang dapat meningkatkan investasi energi terbarukan untuk mencapai Indonesia Just Energy Transition Partnership (IJETP) di bawah kepemimpinan Amerika Serikat dan Jepang bersama mitra internasional lainnya. 

Darmawan menjelaskan bahwa keduanya telah berkolaborasi dalam teknis pengembangan EBT khususnya studi kelayakan, studi dampak, studi teknis, serta perhitungan harga perkiraan pemilik untuk beberapa proyek. Yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Dominanga, PLTMH Lau Gunung, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Toru Hilir, PLTA Asahan-5, PLTMH Lubu-3, serta PLTMH Sebelat. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: