Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bertemu dengan GAPMMI, Mendag Zulhas Tegas Minta Dukungan dari Para Pelaku Usaha

Bertemu dengan GAPMMI, Mendag Zulhas Tegas Minta Dukungan dari Para Pelaku Usaha Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan bertemu dengan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minumam Seluruh Indonesia (GAPMMI), Adhi Lukman di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (3/8/2022). | Kredit Foto: Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan dengan tegas bahwa diperlukan dukungan dari pelaku usaha dalam memperkuat industri makan dan minuman (mamin) Indonesia.

Untuk itu, Zulhas menegaskan sinergi dengan pelaku usaha harus diperkuat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan peluang Indonesia dalam menembus pasar global, khususnya negara-negara nontradisional.

Baca Juga: Mendag Zulhas: Pemerintah Punya Sejumlah Strategi untuk Menaikkan Harga TBS Kelapa Sawit

"Produk mamin Indonesia memiliki kualitas dan peluang besar untuk terus berkembang. Untuk itu, sektor ini harus terus didukung, salah satunya dengan digitalisasi perdagangan," kata Mendag Zulhas saat bertemu Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), mengutip sebagaimana dalam siaran resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kamis (4/8/2022).

Selain itu, lanjut Zulhas, Kemendag telah mempersiapkan 'jalan tol' agar produk mamin Indonesia semakin membanjiri pasar nontradisional. Salah satunya lewat persetujuan dagang Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUEA-CEPA).

Baca Juga: Tinjau Bapok di Pasar Angso Duo Jambi, Mendag Zulhas: Harga Terpantau Turun

"Lewat kerja sama perdagangan dengan Uni Emirat Arab sebagai hub, saya yakin industri ini dapat semakin kontributif terhadap pendapatan negara," ujarnya.

Sementara itu, Adhi menyampaikan permintaan kepada Mendag Zulhas mengenai pembebasan bea masuk dan kemudahan proses importasi bahan baku industri pangan. "Permasalahan utama dalam industri pangan Indonesia yaitu ketersediaan bahan baku dan penolong yang sebagian besar impor, seperti gula kristal rafinasi, garam industri, dan susu," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: