Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Penyebab Hilangnya Toleransi di Ruang Digital

Ini Penyebab Hilangnya Toleransi di Ruang Digital Kredit Foto: Unsplash/Hugh Han
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masyarakat hidup di era digital memang tak bisa lepas dari internet yang menghubungkan antara orang satu dengan lainnya tak terbatas jarak, waktu, bahkan meliputi perbedaan tingkat ekonomi dan pendidikan. Hingga muncul adanya tantangan budaya di era digital dengan globalisasi dan derasnya arus informasi.

"Mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan dan kesantunan, kebebasan berekspresi yang kebablasan jadi tantangan budaya digital," kata Guru SMAN Ploso Jombang, Hanifah Atmi saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Selasa (2/8/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.

Baca Juga: Begini Cara Mewaspadai Dampak Negatif Internet

Pemahaman pengguna internet akan hak-hak digital juga masih kurang, banyak yang masih tidak sadar untuk melindungi data pribadinya. Selain itu, dengan keanekaragaman kultural yang ada di ruang digital, muncul juga permasalahan berkurangnya toleransi dan penghargaan pada perbedaan. Belum lagi ada pelanggaran hak cipta dan karya intelektual, serta hilangnya batas-batas privasi. 

"Perlu ditanamkan budaya bermedia digital yang berdasarkan pemahaman akan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," kata Hanifah. 

Digitalisasi menurutnya seharusnya juga menjadi sarana untuk mempromosikan budaya negeri. Hal ini berkaitan dengan kompetensi budaya digital mengenai perlunya pengetahuan akan mencintai produk negeri sendiri dan kegiatan produktif lainnya. Dengan begitu globalisasi tidak memengaruhi bagaimana masyarakat tetap mencintai produk dalam negeri. Begitu pula dengan pemahaman nilai Pancasila yang akan membawa sikap toleransi dan menghargai perbedaan. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Jangan Takut Akan Perubahan, Jadilah Pemain di Era Digital

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Founder - Komisaris Lenere Business Suites, Eko Prasetyo, Guru SMAN Ploso Jombang, Hanifah Atmi, Dosen Universitas Darussalam Gontor dan Anggota Japelidi, Nurhana Marantika. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: