Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertanian Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Pertanian Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kredit Foto: Kementan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan sektor pertanian memiliki andil sebesar 12,98 persen pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2022. Mengamati andil besar sektor pertanian di pembangunan nasional, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meyakini sektor pertanian juga punya kontribusi sangat besar terhadap pembangunan ekonomi daerah.

"Pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia sekaligus daerah-daerah yang berada di dalamnya sehingga sangat penting bagi pemimpin daerah untuk menjalankan kebijakan dan program yang fokus pada sektor pertanian," ungkap SYL dalam keterangan pers pada Senin, 8 Agustus 2022.

Baca Juga: Ekonomi Kuartal II Positif, Gubernur Jatim dan Jateng Apresiasi Kontribusi Pertanian

Peran pertanian dalam pembangunan ekonomi daerah juga dirasakan SYL saat memimpin Sulawesi Selatan selama dua tahun. Sewaktu menjabat Gubernur Sulawesi Selatan, SYL berhasil mengangkat pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan hingga mencapai 7,8 persen. Sektor pertanian disebut SYL memiliki kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan saat itu.

"Berdasarkan pengalaman saya saat menjabat sebagai camat, bupati, hingga gubernur, seorang pemimpin yang serius dan bertanggung jawab dalam menggarap sektor pertanian akan berhasil mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerahnya," ungkap SYL.

Sebut saja, Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. BPS menyebutkan pada kuartal I 2022 pertumbuhan ekonomi  Jawa Tengah tercatat mencapai 5,12 persen. Pada kuartal II 2022 dapat didongkrak menjadi 5,66 persen. Sementara, perekonomian Jawa Timur di kuartal I-2022 tumbuh positif 5,20 persen dibanding kuartal I-2021. Sektor pertanian disebut memiliki kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Komitmen daerah untuk fokus pada sektor pertanian memang sangat dibutuhkan. Apalagi saat ini sedang dihadapkan pada berbagai permasalahan, seperti pandemi yang merebak ke seluruh dunia, perubahan cuaca yang berdampak pada produktivitas pertanian, maupun geopolitik perang Rusia dan Ukraina. SYL mengungkapkan, semua permasalahan itu bisa bermuara pada krisis pangan global dan menghadirkan problema baru bagi perekonomian daerah.

"Dibutuhkan akselerasi di tingkat daerah untuk mendongkrak produktivitas pangan sehingga setidaknya kebutuhan pangan bisa terpenuhi," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: