Kementerian Sosial (Kemensos) selesai mendistribusikan bantuan di Posko Penanganan Bencana di Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, Senin (8/8/2022). Wajah gembira tergambar dari salah satu anak yang menerima bantuan tahap ke-2 dari Kementerian Sosial untuk warga di Distrik Kuyawage.
"Terima kasih, makanannya banyak. Ada baju juga, saya bisa ganti baju," ungkap Matius, mengutip dari keterangan tertulis Kemensos di Jakarta, Senin (8/8/2022).
Baca Juga: Kemensos dan PPATK Bentuk Satgas Pengawasan terhadap Penyelenggara PUB dan Pengelolaan Bansos
Setelah sebelumnya bantuan Kementerian Sosial Tahap ke-1 didistribusikan pada Senin, 1 Agustus 2022, kini Bantuan Kementerian Sosial tahap ke-2 yang tiba di Posko Penanganan Bencana di Tiom, Kabupaten Lanny Jaya telah terdistribusi pada 8 Agustus 2022. Bantuan terus mengalir untuk masyarakat yang berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, Papua yang diterpa cuaca ekstrem sejak Juli 2022.
Bantuan tahap ke-2 ini berupa 2.000 paket makanan siap saji, 2,8 ton beras, 500 potong pakaian anak, 250 potong pakaian pria dewasa, 250 potong pakaian wanita dewasa, dan 1.000 lembar selimut. Bantuan tahap ke-3 juga sudah tiba di Posko Penanganan Bencana di Tiom. Bantuan berupa beras 2,5 ton ini siap didistribusi ke Distrik Kuyawage.
Cuaca ekstrem yang dialami masyarakat di Distrik Kuyagawe ini menyebabkan gagal panen. Alhasil, ketersediaan pangan menipis bahkan telah menimbulkan kelaparan. Kabar ini sontak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, salah satunya Kementerian Sosial. Sejak kabar ini diterima pada Juli 2022, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengerahkan jajarannya untuk mengirimkan bantuan.
Proses distribusi bantuan dikawal ketat oleh Kapolres Lanny Jaya dan Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya. Hal ini guna memastikan bantuan sampai tanpa kendala ke masyarakat di Distrik Kuyawage.
Berdasarkan keterangan yang didapat dari Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya, Tendien Wenda melalui sambungan telepon, pihaknya melakukan pengawalan ketat karena akses jalan cukup membahayakan.
"Akses jalan tidak seperti kampung, tetapi lepas kampung, hutan belantara, pepohonan, tebing dan jurang. Medannya cukup membahayakan sehingga kami harus mengamankan tamu (Kemensos) serta bantuan itu, jangan sampai terjadi kecelakaan, sehingga barangnya berhamburan dan tidak sampai," kata Tendien.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: