Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sekjen PBB Desak PLTN di Ukraina Selatan Disterilkan dari Aktivitas Militer

Sekjen PBB Desak PLTN di Ukraina Selatan Disterilkan dari Aktivitas Militer Kredit Foto: Reuters/Lisi Niesner
Warta Ekonomi, New York -

Semua kegiatan militer di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan diminta dihentikan oleh Sekretaris Jenderal Peserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. 

Akibat Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas serangan artileri di fasilitas nuklir terbesar di Eropa tersebut, akhirnya desakan itu pun dilayangkan.

Baca Juga: Duh! Terorisme Nuklir Telah Dilakukan Oleh Ukraina, Ini Kata Rusia

"Saya menyerukan semua kegiatan militer di sekitar pembangkit untuk segera dihentikan dan tidak menargetkan fasilitas atau sekitarnya," kata Guterres dalam sebuah pernyataan pada Kamis (11/8/2022).

Dia menyatakan keprihatinan mendalam tentang situasi yang sedang berlangsung di dalam dan di sekitar PLTN tersebut. Ia memohon agar semua pasukan dan peralatan militer yang ditempatkan di sana untuk ditarik mundur.

"Sayangnya, alih-alih deeskalasi, selama beberapa hari terakhir ada laporan bahwa insiden terus terjadi yang sangat mengkhawatirkan, yang jika terus berlanjut, dapat menyebabkan bencana," ujar dia.

Guterres juga menekankan perlunya mencegah pengerahan tambahan pasukan dan peralatan militer ke fasilitas tersebut.

Seruan itu muncul ketika Dewan Keamanan PBB bersiap untuk mengadakan pertemuan darurat pada Kamis malam atas permintaan Rusia untuk membahas situasi di Zaporizhzhia.

Kepala Badan Energi Atom Internasional Rafael Mariano Grossi dijadwalkan memberi penjelasan kepada DK PBB tentang situasi keamanan di lokasi tersebut.

PLTN Zaporizhzhia menghasilkan sekitar 20 persen listrik Ukraina. Rusia mengambil alih fasilitas itu pada 4 Maret, kira-kira dua minggu setelah memulai invasi ke Ukraina pada akhir Februari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: