Memaknai HUT Kemerdekaan, JBMI Ajak Warga Sumut Pegang Teguh Falsafah Dalihan Na Tolu
Ketua Umum Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) Arif Rahmansyah Marbun meminta warga Sumatera Utara (Sumut) menjaga dan memegang teguh falsafah Dalihan Na Tolu. Sebagai sebuah kearifan hidup, falsafah ini merupakan warisan berharga bagi masa depan masyarakat Batak khususnya, dan peradaban kemanusiaan pada umumnya.
Seruan ini mengemuka dalam Kajian Kebangsaan menjelang HUT ke-77 RI yang digelar di Gedung Serbaguna, Sampali, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Minggu sore, 14 Agustus 2022.
"Dalihan Na Tolu membawa pesan persatuan dan kesatuan yang harus diamalkan oleh seluruh masyarakat Batak. Sebagai wawasan dan budaya luhur ini harus terus kita pegang bersama,” kata Ketua Umum DPP JBMI Arif Rahmansyah Marbun dalam sambutannya.
Ia menjelaskan, Dalihan Na Tolu secara kebudayaan merupakan kerangka hubungan kekerabatan darah dan perkawinan yang mempertalikan kelompok. Sedangkan dari segi ajaran, Dalihan Na Tolu melambangkan tiga kultur kehidupan masyarakat Batak.
Pertama yaitu Somba Marhula-hula atau saling menghormati. Kedua yaitu Manat Mardongan Tubu atau saling menghargai. Dan ketiga yaitu Elek Marbobu atau saling menyayangi.
“Inilah tiga nilai humanisme masyarakat Batak yang bukan saja luhur tapi juga sangat bersesuaian dengan semangat ajaran agama. Suatu ajaran yang sangat penting dalam memperkuat kehidupan berbangsa dan bernegara,” urai Arif.
Menurut Arif, demi memperkuat kebangsaan itu pula yang mendasari Kajian Kebangsaan bersama Gus Miftah itu mengambil tema “Merawat Kebhinekaan, Menjaga Keutuhan NKRI.”
“Kita warga Batak ini mewarisi sebuah wawasan sosial-kultural yang cukup kuat. Melalui para orang tua dan leluhur, kita secara turun temurun mengenal dan memegangi sebuah pesan Dalihan Na Tolu,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat