Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potensi Tingkat Dunia, KKP Dorong Budidaya Udang di Indonesia

Potensi Tingkat Dunia, KKP Dorong Budidaya Udang di Indonesia Kredit Foto: KKP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, udang merupakan komoditas di sektor perikanan yang sangat diminati pasar dunia. Selain itu, data tersebut juga mencatat bahwa udang menjadi komoditas tertinggi setelah salmon.

Pada periode 2015-2020, tercatat kontribusi udang dalam pemenuhan pasar dunia rata-rata sebesar 6,9 persen. Menanggapi hal tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak seluruh pembudidaya dan para pelaku usaha di sektor udang untuk saling membahu menyukseskan program budidaya udang Indonesia.

Baca Juga: Segudang Tuntutan Keluarga Brigadir J Buat Jokowi, Gak Main-main!

"Strategi pengembangan budidaya udang harus menggunakan konsep pengembangan budidaya udang yang memenuhi konsep pendekatan hulu-hilir yang baik dalam satu kawasan industri atau kawasan ekonomi," kata Trenggono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/8/22).

Dia menyebut bahwa dalam konsep pendekatan hulu-hilir negara turut hadir memajukan sektor budidaya. Dia juga menekankan bahwa kolaborasi antar stakeholder perlu dibangun untuk menyukseskan agenda tersebut.

"Kerja sama dengan pemerintah daerah harus dilakukan, mulai dari penentuan lokasi shrimp estate, pakan, hatchery dan obat-obatan, sebab udang kalau dibudidayakan dengan baik maka hasilnya akan luar biasa," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Tebe Haeru memaparkan bahwa udang merupakan sumberdaya alam yang bisa dinikmati oleh setiap generasi. Oleh sebab itu, dia mengatakan bahwa keberlanjutan budidaya mesti tetap dijaga.

"Udang ini merupakan sumber daya alam yang dapat dinikmati oleh kita saat ini dan generasi yang akan datang, untuk itu tetap perhatikan keberlanjutannya,” ujar Tebe.

Sebagaimana diketahui, konsep pendekatan hulu-hilir meliputi hatchery, pabrik pakan, on-farm budidaya udang, pengolahan hasil budidaya, proses pengemasan, pabrik es, hingga pabrik kemasan berada dalam satu kawasan. Dengan demikian, kegiatan ekonomi yang dihasilkan lebih besar dan memberikan peluang usaha yang lebih beragam lagi kepada masyarakat.

Pengembangan budidaya udang menggunakan konsep hulu-hilir ini dinilai dapat memacu peningkatan produksi udang nasional. Dalam hal ini, pemerintah telah menargetkan produksi udang sebanyak 2 juta ton pada tahun 2024. 

Selain itu, budidaya udang dapat berkontribusi lebih besar lagi pada pertumbuhan ekonomi nasional maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat pembudidaya. Sepanjang tahun 2021, nilai ekspor udang Indonesia mencapai USD2,2 miliar, tertinggi di antara komoditas perikanan lainnya. 

Baca Juga: Tambah Personel, KKP Akselerasi Penerbitan Sertifikat Kelaikan Kapal Ikan

Dalam upaya meningkatkan produksi udang nasional, KKP juga memiliki tiga strategi yang diawali dengan melakukan evaluasi tambak udang existing, merevitalisasi tambak udang tradisional menjadi semi intensif atau intensif dengan produktivitas semula 0,6 ton per Ha per tahun menjadi 2 ton Ha, serta membangun tambak udang modeling skala industri di beberapa titik Indonesia sesuai konsep pendekatan hulu dan hilir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: