Kamaruddin Simanjuntak kali ini memiliki sejumlah permintaan untuk Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J ini tak hanya meminta agar nama baik kliennya dipulihkan, tetapi lebih dari itu.
Baca Juga: Sama Ikut Rasakan Kasus Brigadir J, Pengacara Lama dan Baru Bharada E "Saling Baku Hantam", Ada Apa?
"Saya sudah minta presiden supaya merehabilitasi nama baik almarhum dan keluarga, yaitu dengan memulihkan harkat dan martabatnya dari fitnah-fitnah kegelapan," kata Kamaruddin di Bareskrim Polri, Selasa (16/8/2022).
Selain itu, dia juga meminta agar kliennya dijadikan pahlawan.
"Menjadikan almarhum (Brigadir J, red) pahlawan kepolisian RI untuk merebut kepolisian dari tangan mafia yang selama ini tidak murni 100 persen menjadi pelindung dan pengayom masyarakat," tegas Kamaruddin.
Kamaruddin menyebut, institusi Polri harus kembali menjadi lembaga yang sebenarnya dan tidak cacat di mata masyarakat.
"Kami mau setelah kami rebut Polri ini, dia menjadi polisi yang humanis, yang benar-benar dekat dengan rakyat, yang disegani, yang disayangi oleh rakyat, yang tidak makan dari pemberian mafia," kata dia.
Selanjutnya, Kamaruddin juga meminta agar rumah dinas Ferdy Sambo dijadikan sebuah museum, yang mana isinya seputar peristiwa pembunuhan Brigadir J yang terjadi di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"Sampai akhirnya drama Duren Tiga ini terbelah pecah kongsi dan begitu, kan, akhirnya," ungkap dia.
Dia juga meminta agar keluarga Brigadir J diberikan kompensasi materi lantaran telah melahirkan dan mengasuh bintara tersebut hingga menjadi anggota kepolisian.
Baca Juga: Sukses Buat Istana Bergoyang, Jokowi Titip Pesan Mendalam Buat Farel Prayoga
"Memberikan kompensasi kepada orang tuanya karena sudah melahirkan dia 9 bulan 10 hari, mendidik dia dari bayi, menghantar dia jadi Polri, tahu-tahu begitu saja dipotong-potong dan ditembakin para penjahat ini," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar