Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) bertemu dengan perwakilan Asosiasi Pelaku Usaha India yaitu Confederation of Indian Industry, untuk membahas kerja sama business to business (B2B) pengembangan perdagangan dan investasi kedua negara, di antaranya sektor infrastruktur, farmasi, otomotif, dan pelabuhan.
Baca Juga: Awal Pekan IV Agustus 2022, Harga CPO di KPBN Jadi Segini
Pelaku usaha India meminta Indonesia untuk dapat meningkatkan kerja samanya terlebih menjelang serah terima keketuaan G20 dari Indonesia ke India. Kerja sama lebih spesifik juga ditawarkan para pelaku usaha dan produsen CPO India yang tergabung dalam Solvent Extractor Association dan India's Vegetable Oils Producer Association, untuk melakukan promosi penggunaan minyak sawit sebagai minyak nabati sehat dan aman.
Hal ini dilakukan untuk menghadapi semakin berkembangnya kampanye negatif terhadap penggunaan CPO yang cenderung mendiskreditkan produk berbahan baku minyak sawit. Pada 2021, nilai perdagangan non migas kedua negara mencapai USD19,8 miliar atau naik 42,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada periode ini, pangsa pasar ekspor komoditas utama Indonesia ke negara ini untuk komoditas batu bara mencapai 30 persen dengan nilai USD4 miliar, diikuti minyak sawit 13 persen (USD3,3 miliar), tembaga dan paduan besi 4 persen (USD940 juta), asam lemak 2 persen (USD308 juta), dan karet alam 2 persen (USD286 juta).
Baca Juga: Sub Holding Sawit PTPN Berencana Melantai di Bursa
"Indonesia dan India memiliki pasar yang besar, sehingga masih banyak potensi dan kerja sama sektor perdagangan antar dua negara yang bisa ditingkatkan untuk mencapai kerja sama ekonomi yang baik dan berkelanjutan, serta saling menguntungkan," kata Zulkifli Hasan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: