Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Integrasi Sistem Resi Gudang dan Hybrid B2B Marketplace Pelaku Usaha Retail

Integrasi Sistem Resi Gudang dan Hybrid B2B Marketplace Pelaku Usaha Retail Kredit Foto: Istimewa

Saat ini Mitra Enabler Indonesia telah hadir di 3 kota besar di Indonesia yakni Solo, Jember dan Kendal yang selanjutnya akan dikembangkan di 500 wilayah Indonesia, bekerja sama dengan Aprindo.

Ruang lingkup kerjasama yang dimaksud meliputi pembinaan UMKM binaan Aprindo oleh Mitra Enabler Indonesia, pemanfaatan implementasi pembiayaan dan pemasaran menggunakan Sistem Resi Gudang bagi UMKM, penyerapan Produk UMKM dengan Aprindo sebagai standby buyer (offtaker), Pengembangan pasar domestik dan ekspor khususnya bagi UKM dengan membuka Pavilion Produk Indonesia di Luar Negeri serta sinergi program kerja dengan pengoptimalisasian program Enabler Terintegrasi dengan Sistem Resi Gudang.

“Dalam rangka pemberdayaan UMKM yang handal dan siap menghadapi perubahan cepat iklim bisnis global, MEI memfasilitasi pelaku UMKM melalui berbagai program, antara lain kurasi, bimbingan teknis pengembangan dan desain produk, pelatihan, serta pendampingan untuk memastikan UMKM memiliki standar mutu dan kelayakan bagi pasar dalam negeri maupun pasar internasional yang pemasarannya dilakukan secara online dan offline (Hybrid),” ujar Humahwan.

Sementara itu. Alexander Herman, selaku Direktur Operasional PT MEI menambahkan, saat ini UMKM menjadi salah satu tonggak perekonomian di Indonesia, hampir 64% kontribusi UMKM ini secara nasional didalam PDB Indonesia. Dan saat ini mulai banyak untuk masuk ke dalam business to business (B2B) atau e-commerce lainnya, tetapi masih banyak yang belum memahami penggunaannya. 

“Sehingga kami mencetuskan diri bahwa B2B kita nanti akan direct langsung dengan pelaku UKM. Ini kita maksudkan untuk membantu mereka dalam standarisasi produknya, legalitasnya serta mengajarkan packaging yang baik dan benar,” terang Alex. 

Masih ditempat yang sama, Ketua Umum Aprindo, Roy Nicholas Mandey menyampaikan bahwa nota kesepahaman ini akan segera diimplementasikan secara berkesinambungan. Aprindo siap untuk menyerap Produk UMKM dengan bertindak sebagai Standby Buyer (Offtaker), serta mendukung pengembangan pasar Ekspor khususnya bagi UKM dengan membuka Pavilion Produk Indonesia di Luar Negeri yang dimulai dengan Pilot Project di Busan, Korea Selatan. 

“Kita juga ingin hadir diberbagai daerah untuk menyediakan barang, dan yang utama adalah bagaimana kestabilan harga. Ini juga menjadi peran daripada Aprindo yang terus kita sosialisasikan kepada para anggotanya,” pungkas Roy.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: