Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gerindra Usung Prabowo Subianto, Jalan Anies Baswedan Makin 'Gelap Gulita'

Gerindra Usung Prabowo Subianto, Jalan Anies Baswedan Makin 'Gelap Gulita' Kredit Foto: Berita Jakarta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Elektabilitas yang tinggi dengan selalu masuk tiga besar tidak serta merta membuat jalan Anies Baswedan mulus menjadi calon presiden. Pasalnya, dia tidak memiliki partai politik. Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menekankan, tetap saja partai politik yang punya veto players siapa saja capres-cawapres yang bakal mereka usung.

Jalan Anies maju capres, menurut Pangi, makin dipersulit dengan majunya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres). Dalam keterangannya, Rabu (24/8/2022), dengan Gerindra mendeklarasikan Prabowo maju sebagai capres, kans kemenangan Anies Baswedan terganggu.

Baca Juga: Puan Maharani Bertemu Surya Paloh, Omongan Rocky Gerung Nggak Main-main: Jangan Undang Anies Baswedan...

"Kita mahfum ceruk segmen pemilih Anies dan Prabowo sebetulnya sama, dari basis kolom yang sama, bisa kita terjemahkan dengan bahasa sederhana, majunya Prabowo sebagai capres 2024 sama artinya 'memberi jalan' atau karpet merah ke Ganjar Pranowo agar bisa mulus menang pada pilpres 2024, karena apa? Basis ceruk segmen Ganjar tetap tidak terbelah (straight ticket voting) makin solid dan bulat, sementara basis suara Anies dan Prabowo terbelah (split ticket voting)," jelasnya.

Pangi memaparkan, data crostabb by column Voxpol Center Research and Consulting Maret 2022 menunjukkan bahwa pemilih Gerindra memilih Prabowo sebesar 55,9 persen. Sementara, pemilih Gerindra yang memilih Anies Baswedan persentasenya sebesar 44,7 persen.

"Data ini menunjukkan bahwa pemilih Partai Gerindra split ticket voting terbelah ke capres Anies dan capres Prabowo secara signifikan," kata dia.

Selain itu, bagi Prabowo, yang terpenting saat ini bagaimana memastikan elektabilitas Partai Gerindra tertolong dengan majunya Prabowo sebagai capres. Sebab, menurutnya, pengaruh Prabowo effect dianggap lebih kuat ketimbang Gerindra effect.

Baca Juga: Kembali Usung Ketumnya Jadi Capres, Gerindra: Mengusung Prabowo Subianto Adalah Mimpi Gerindra

"Prabowo pernah merasakan keberkahan coattail effect majunya beliau sebagai kandidasi capres 2019, signifikan terhadap peningkatan perolehan suara Gerindra, ini soal eksistensi dan masa depan partai Gerindra, apalagi pemilu kita serentak (concurrent) antara memilih partai dan memilih presiden. Sebuah keniscayaan kalau partai tidak mengusung kadernya maju sebagai capres," tuturnya.

Pangi menilai majunya Prabowo juga makin membatasi kesempatan Anies diusung parpol sebagai capres. Apalagi, ada kuota 20 persen parpol koalisi sebagai syarat mengajukan capres-cawapres.

"Tentu ini menyulitkan secara matematika politik, tidak mudah bagi Anies yang bukan kader parpol dan tidak punya partai. Dengan demikian, majunya Prabowo sebagai Capres tentu saja makin menutup ruang Anies untuk mendapatkan boarding pass dari partai politik," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: