Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gak Ada Pemimpin Seperti Anies Baswedan, Gembong PDIP Harus ke Dokter!

Gak Ada Pemimpin Seperti Anies Baswedan, Gembong PDIP Harus ke Dokter! Anies Baswedan | Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aktivis sosial yang juga Producer Jakarta-Melayu Festival Geisz Chalifah dengan tegas membantah pernyataan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gembong Warsono terkait Gubernur DKI Anies Baswedan.

Geisz mengatakan, pernyataan Gembong itu tak sesuai dengan kenyataan. Dia kemudian menampilkan data ilmiah dari lembaga survei Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) yang menyimpulkan 76 persen warga Jakarta puas terhadap kinerja Anies Baswedan. Artinya, sentuhan pembangunan yang dikerjakan Anies Baswedan terbukti memuaskan masyarakat Jakarta 

Baca Juga: Dulu Digusur Ahok, Anies Baswedan Kini "Memindahkan" Warga Bukit Duri

"Survei ICRC itu menunjukan bahwa 76 persen lebih rakyat Jakarta puas dengan kinerja Anies Baswedan. Artinya, kalau dia katarak ya ke dokter. Karena legacy Anies itu banyak sekali," kata Geisz kepada AKURAT.CO, Kamis (25/4/2022).

Dia mengatakan, Anies telah mengakselerasi pembangunan fisik dan terjun langsung membina mental dan psikologi masyarakat Jakarta. Termasuk juga mendorong kerja kolaboratif di semua sektor. Anies juga mendorong partisipasi publik dalam perencanaan pembangunan. 

Karenanya, pernyataan Ketua Fraksi PDIP itu terbukti tidak benar. 

"Belum ada pemimpin yang seperti itu selama ini. Yang ada, apa yang diputuskan diatas langsung di eksekusi sehingga warga tidak merasa bagian dari keputusan itu. Kalau sekarang kan tidak," katanya. 

Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono sebelumnya menyebut tidak ada hal spektakuler yang dilakukan Anies Baswedan. Dia menilai, ciri khas kepemimpinan Anies Baswedan selama lima tahun belakangan diwarnai perdebatan-perdebatan soal-soal sepele.

Baca Juga: Instruksi Buat Semua Kader PDIP, Megawati Kesal Sama Pemuda Indonesia, "Mau Dibuat Apa Negara Ini?!"

"Tapi kalau dicermati ya memang ini yang mau dicari. Perdebatan ini. Karena apa? Karena tidak ada pekerjaan yang spektakuler selama lima tahun ini yang dicapai oleh Pak Anies. Maka yang terakhir yang bisa diwujudkan adalah perubahan jeneng tok," ungkapnya katanya pada diskusi yang diselenggarakan oleh BADIKLATDA Fraksi PDI Perjuangan, Senin (22/8/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: