Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kehadiran Angkot Feeder Tingkatkan Minat Masyarakat Palembang Gunakan Angkutan Massal

Kehadiran Angkot Feeder Tingkatkan Minat Masyarakat Palembang Gunakan Angkutan Massal Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kehadiran layanan angkot feeder (New Oplet Musi Emas) semakin meningkatkan minat masyarakat kota Palembang dan sekitarnya menggunakan angkutan massal. Sejak beroperasi secara gratis di dua koridor pada Juni 2022 lalu, sekitar 100 ribu lebih penumpang telah menggunakan angkot feeder atau angkutan pengumpan untuk Light Rail Transit (LRT) dan Bus Rapid Transit (BRT).
 
“Saya senang sejak bulan Juni kita menambah angkot feeder LRT, penumpang LRT pun turut naik 25 persen. Saya lapor Presiden, beliau apresiasi, dan menugaskan agar ditambah lagi (koridor angkot feeder)," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/8/2022).

Dalam kunjungan kerjanya ke Palembang, Menhub menjajal integrasi antarmoda angkot feeder dan LRT. Menhub naik LRT dari Stasiun LRT Sumsel di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, kemudian turun di Stasiun LRT Asrama Haji, dan melanjutkan perjalanan menggunakan angkot feeder (berbasis listrik) menuju Hotel Santika Premiere Bandara, untuk menghadiri kegiatan Forum Group Discussion (FGD).

Baca Juga: Surat Pengunduran Diri Ferdy Sambo Ditolak, Kapolri Sebut Alasan Tidak Terduga

"Sistem E-Ticketing Berbasis Akun untuk Mendukung Integrasi Pembayaran Antarmoda dan Sosialisasi Sistem Pembayaran BRT,” yang diselenggarakan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub.
 
“Untuk penambahan koridor angkot feeder ke depannya akan menggunakan mobil listrik. Tetapi kita memang butuh suatu studi/kajian untuk melakukan pengamatan dan komparasinya,” tutur Menhub.
 
Lebih lanjut, Menhub mendorong dilakukannya integrasi sistem pembayaran e-ticketing antarmoda angkutan massal yang ada di kota Palembang, yaitu antara angkot feeder, BRT, dan LRT. “Pada sistem e-ticketing ada konsep first mile dan last mile. Jadi ada kepastian dari dan tujuan secara lengkap dan terukur, yang memberi kemudahan bagi masyarakat,” ujar Menhub.


 
Sejak peluncuran angkot Feeder pada Juni lalu, jumlah penumpangnya mencapai 105.709 orang. Sejalan dengan itu, penumpang LRT per 23 Agustus 2022 juga meningkat, yaitu hingga 1.791.803 penumpang. Jika rata-rata penumpang harian bisa konsisten, maka hingga akhir tahun diproyeksikan jumlah penumpang LRT bisa melebihi masa sebelum pandemi yaitu sebanyak 2,7 juta penumpang.


 Baca Juga: Novel Baswedan Soal Isu Judi Online yang Dikuasai Ferdy Sambo: Itu Hanya Fenomena Gunung Es


Saat ini angkot feeder LRT melayani dua rute/koridor, pertama yaitu lintas Talang Kelapa - Talang Buruk via Asrama Haji dengan panjang rute 20,4 Km. Rute kedua yaitu lintas Asrama Haji - Sematang Borang via jalan Noerdin Pandji dengan panjang rute 40.2 Km.
 
Ke depannya, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat akan melanjutkan pengembangan layanan angkot feeder pada 2023. Dimana terdapat lima rute/koridor yang direncanakan, yaitu:  Makrayu-Palembang Icon, UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor-Sukabangun I, Terminal Plaju-Tegal Binangun-Jakabaring, Komplek OPI-Komp. TOP-St. LRT DJKA, serta Perum Talang Betutu-Simpang Kades.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: