Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) merupakan instrumen berdemokrasi dan dan diharapkan bisa memunculkan pemimpin-pemimpin yang dicintai rakyat, mau turun ke bawah dan tidak hanya mau duduk enak di istana.
Demikian diungkapkan Presiden Joko Widodo saat menghadiri Musra di SOR Arcamanik Kota Bandung, Minggu (28/8/2022)
Baca Juga: Ungkit Judi dan Narkoba, Eks Menterinya Jokowi Bongkar Habis Catatan Hitam Squad Ferdy Sambo
Musra Indonesia juga merupakan forumnya akar rumput, sebagai wadah rakyat untuk ikut bersuara.
Jokowi berharap dari Musra Indonesia bisa melahirkan agenda-agenda kebangsaan, berbagai program yang dirumuskan pun berguna dan bermanfaat bagi rakyat. Ia berpesan agar masyarakat tetap berhati-hati dan jangan terburu-buru menentukan pemimpin bangsa selanjutnya.
Gagasan Musra Indonesia ini dinilai baik sehingga rakyat memiliki ruang untuk berdemokrasi dan menyampaikan berbagai keinginannya. Untuk itu, masyarakat agar selalu menjaga kekompakan, kerukunan persatuan menuju Pilpres 2024.
"Sekali lagi, kita harus kompak kade (hati-hati -red) ulah gurung gusuh (jangan terburu-buru -red) jangan salah kita menentukan pemimpin negeri ini,"tegasnya
Meskipun ada usulan bahwa Jokowi akan diusung kembali menjadi Presiden RI pada 2024 mendatang. Namun ia menegaskan dirinya akan selalu taat kepada konstitusi dan kehendak rakyat.
"Sampaikan pendapat dengan baik, dalam menyampaikan aspirasi jangan anarkis!,"tegasnya
Senada dengan, Sekretaris Panitia Musra Indonesia , Taki Reinhard Parapat bahwa masyarakat harus kompak dengan satu komando dibawah instruksi Jokowi untuk melanjutkan estafet tongkat kepemimpinan negeri ini.
Baca Juga: Restui Wacana 3 Periode, Jokowi: Wong Ngomong Ganti Presiden Juga Boleh
"Karena kita butuh sosok pemimpin yang mirip dan sama untuk melanjutkan pembangunan Indonesia ke depan hingga mencapai 2045 nanti,"katanya
Selain itu, Musra juga sebagai alternatif pilihan calon pemimpin yang berasal dari aspirasi masyarakat bawah untuk disampaikan langsung kepada Joko Widodo.
Musra Indonesia juga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari demokrasi yang memiliki nilai-nilai kebebasan.
Baca Juga: Ferdy Sambo Bawa Petaka Buat Jokowi, Dahlan Iskan: Bola Panas, Istilah ''Oknum'' Tidak Laku Lagi
"Tentu, siapapun di republik ini dijamin oleh konstitusi untuk mempunyai dan menyampaikan pendapatnya kepada umum dan itu dilindungi oleh konstitusi,"ungkapnya
Selain itu, kata Teki, diharapkan dari konstitusi Musra ini dengan perjalanan demokrasi yang semakin baik di negeri ini semoga estafet kepemimpinan ini berjalan lebih baik.
"Tidak ada kata namanya kita berbeda tapi yang ada adalah bagaimana kita menyalurkan aspirasi rakyat yang punya pilihan bebas seperti apa yang disampaikan pak Presiden yang memilih itu tetap rakyat,"
Dia menilai secara demokrasi konstitusi di Indonesia, menjamin bahwa calon presiden diajukan melalui partai politik tapi pemilih adalah rakyat. Untuk itu, Musra memberikan beberapa alternatif pilihan lain untuk disampaikan kepada publik dan presiden.
"Kami optimis apa yang disampaikan pak Jokowi adalah estafet kepemimpinan beliau selesai menjadi presiden,"katanya
Teki menyebutkan Musra merupakan kumpulan masyarakat biasa yang ingin berkontribusi politik kepada masyarakat dan diharapkan mampu melahirkan pemimpin yang mirip dengan kepemimpinan Jokowi.
Baca Juga: Dampingi Jokowi, Habib Luthfi: Kami Bangga Menjadi Bangsa Indonesia
"Nanti penggantinya ngak akan jauh dari hasil survei yang saat ini beredar,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: