Yordania Buka Suara, Israel Harusnya Ubah Pikiran buat Setop Pelanggaran di Masjid Al Aqsa
Yordania menyerukan agar Israel segera mengakhiri pelanggaran di kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Haitham Abu Alfoul mengatakan pada Ahad (28/8/2022), penyusupan pemukim ke situs suci itu merupakan pelanggaran mencolok.
Baca Juga: Raja Yordania Minta Dikirimkan Al-Qur'an ke Al-Aqsa, Israel Menjawab dengan Penolakan
"Tidak dapat diterima terhadap hukum internasional dan status quo bersejarah dan hukum di Yerusalem dan kesuciannya," ujar Abu AlfoulĀ dikutip dari Anadolu Agency.
Juru bicara itu mengatakan, Departemen Wakaf Yerusalem yang dikelola Yordania adalah badan hukum yang bertanggung jawab untuk mengelola urusan Alaqsa.
Pada Maret 2003, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Raja Yordania Abdullah II menandatangani perjanjian.
Perjanjian ini memberi Yordania mandat untuk mempertahankan Yerusalem dan tempat-tempat sucinya dan menegaskan peran Yordania sebagai pelindung tempat-tempat suci kota itu.
Masjid Alaqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebut daerah itu Temple Mount dan mengklaim bahwa itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno. Sejak 2003, Israel mengizinkan pemukim masuk ke kompleks itu hampir setiap hari.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Alaqsa berada selama Perang Arab-Israel 1967. Tel Aviv mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: