Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Utusan Amerika Ini Berani Singgung Permasalahan yang Jarang Dibahas China, Keren!

Utusan Amerika Ini Berani Singgung Permasalahan yang Jarang Dibahas China, Keren! Kredit Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden China Xi Jinping didesak perwakilan khusus Amerika Serikat bidang perubahan iklim John Kerry kembali ke perundingan iklim. Kerry menyampaikannya dalam wawancara dengan Financial Times.

Pada harian itu Kerry mengatakan ia berharap negara-negara dapat "bersatu kembali" menjelang pertemuan perubahan iklim PBB atau COP27 bulan November mendatang. Pertemuan itu digelar di resort Sharm el-Sheikh, Mesir.

Baca Juga: Tunaikan Janji Perangi Masalah Iklim, Bill Gates Bekingi Startup Pembangkit Listrik Tenaga Surya dalam Skala Besar

"Ini salah satu bidang yang tidak boleh terinterupsi karena masalah lain berdampak pada kami," kata Kerry seperti dikutip pada Selasa (30/8/2022).

Tahun ini dampak perubahan iklim begitu terasa di China yang mengalami kekeringan parah. China mengambil tindakan darurat untuk mengatasi kekeringan di lembah sungai Yangtze dengan mengirimkan lebih banyak air, menggelontorkan lebih banyak bantuan, penyemai awan dan membangun sumber air baru.

Langkah ini diambil saat gelombang panas yang tembus rekor telah merusak lahan pertanian dan peternakan. Dua pekan lalu Kementerian Sumber Daya Air mengatakan kekeringan di lembah Sungai Yangtze "berdampak pada keamanan air minum orang desa dan ternak, dan pertumbuhan tanaman."

Kementerian juga mendesak daerah untuk lebih akurat lagi melakukan asesmen pada wilayah yang terdampak kekeringan dan menyarankan rencana untuk menjaga pasokan air. Termasuk pengiriman air sementara, membangun sumber baru dan memperpanjang jaringan pipa.

Kementerian menambahkan untuk meningkatkan pasokan hilir, Bendungan Tiga Ngarai, proyek pembangkit listrik tenaga air terbesar di China, juga akan meningkatkan debit air sebesar 500 juta meter kubik selama 10 hari ke depan.

Sebelumnya Kementerian Keuangan China mengatakan ternak di wilayah yang terdampak kekeringan akan dipindah ke wilayah lain. Mereka menambahkan akan menggelontorkan bantuan bencana sebesar 300 juta yuan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: