UMKM Papua Didorong Masuk ke Ekosistem Digital, Perluas Pasar Komoditas Unggulan
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki meminta para pelaku UMKM asal Papua untuk fokus mengembangkan komoditas unggulannya yang tak dimiliki daerah lain dan memperluas jangkauan pasar melalui ekosistem digital.
"Produk UMKM Papua ini sudah bagus dan tidak kalah dengan kemasan produk yang banyak tersebar di Pulau Jawa. Ini bisa jadi showcasing produk UMKM, terlebih dengan makin banyaknya pendampingan, kurasi produk, branding kemasan yang membuat produk UMKM di Papua makin diminati," ucap Menkop-UKM Teten dalam acara peresmian Galeri UMKM Papua, di Jayapura, Papua, Rabu (31/8/2022), mengutip siaran pers yang diterima di Jakarta.
Baca Juga: Kemenkop-UKM Gandeng Dekranas Gelar Cerita Kriya, Dorong Pengembangan UMKM Daerah
Di saat yang bersamaan, kata Menteri Teten, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) juga punya target untuk Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM agar mendampingi UMKM sehingga masuk ke ekosistem digital, baik di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) lokal untuk pengadaan Pemerintah maupun di e-commerce. Hal ini supaya produk dari Papua bisa masuk ke pasar yang luas melalui ekosistem digital.
"Saya kira yang didampingi oleh PLUT ini memang harus dimulai dan ditentukan produk UMKM yang memiliki keunggulan lokal. Apa yang menjadi ciri khas di Papua, mana yang nanti untuk market lokal dan mana yang untuk market nasional," kata Menkop-UKM.
PLUT, kata dia, bisa membantu mengurusi izin edar, termasuk juga UMKM yang sudah bergabung di PLUT untuk piloting implementasi KUR klaster. "Kita coba supaya UMKM yang terhubung PLUT ini bisa mengakses pembiayaan dengan mudah, yaitu KUR Klaster maksimum pembiayaan Rp500 juta," ucapnya.
Pemerintah, kata Menteri Teten, sudah menginstruksikan 40 persen anggaran belanja pusat maupun daerah untuk membeli produk KUMKM sehingga agar bisa mencapai ini, produk UMKM perlu dibantu masuk ke e-katalog terlebih dahulu. UMKM telah diberi kemudahan untuk masuk lewat LKPP.
Lebih lanjut dia menegaskan, Papua memiliki banyak komoditas unggulan mulai dari kopi, sagu, hasil laut, hingga buah merah. Bahkan, ada juga komoditas buah sukun yang saat ini sedang diteliti oleh satu perusahaan agar diolah menjadi tepung gluten free maupun produk untuk makanan bayi yang diperkirakan bisa menjaring pasar yang lebih luas.
"Saya sarankan setiap daerah untuk punya keunggulan produknya sendiri. Papua melimpah kalau soal produk komoditas unggulan. Tak hanya hasil laut maupun hasil hutan yang dimaksimalkan oleh koperasi untuk mengagregasikan produknya agar bisa mengakses pembiayaan," kata Menteri Teten.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum