Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mesin Propaganda Vladimir Putin Diserang Netizen dengan Meme, Didukung Ukraina dan Amerika

Mesin Propaganda Vladimir Putin Diserang Netizen dengan Meme, Didukung Ukraina dan Amerika Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Kremlin/Aleksey Nikolskyi
Warta Ekonomi, Moskow -

Sekelompok pejuang internet, kadang-kadang disebut sebagai troll, telah menyerang mesin propaganda daring (online) Presiden Rusia Vladimir Putin dengan meme.

"Organisasi Fellas Atlantik Utara" atau NAFO, menganggap dirinya sebagai sekelompok propagandis sipil dengan satu misi dalam pikiran. Mereka melawan informasi yang salah Rusia dan propaganda online dengan meme pro-Ukraina.

Baca Juga: Ribuan Tentara China Ikut Latihan Militer dengan Vostok Rusia, Alibinya: "Memerangi Terorisme Regional"

Ivana Stradner, anggota NAFO dan mantan sarjana Harvard, mengatakan kepada NewsNation bahwa kelompok itu melawan propaganda Rusia dengan "humor, sindiran dan cara-cara yang tidak canggih dan canggih."

Stradner tidak memiliki angka pasti tentang berapa banyak orang di NAFO, tetapi dapat menyimpulkan bahwa kelompok itu berkembang berdasarkan jumlah meme Shiba Inu yang membanjiri akun pro-Rusia di Twitter.

"Rusia cukup emosional dalam melawan disinformasi. Saya pikir cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui humor," kata Stradner pada Jumat (2/9/2022) di NewsNation's "On Balance With Leland Vittert."

"Kami benar-benar berhasil menutup banyak akun. Teman-teman NAFO melawan informasi yang salah dengan meme yang sangat lucu. Kami akan mencapai tingkat absurditas yang sangat sulit bagi mereka untuk menentangnya," imbuhnya.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov telah mendukung pekerjaan NAFO, seperti halnya tentara Ukraina yang telah memplester beberapa tank mereka dengan meme NAFO. Anggota Kongres AS Adam Kinzinger juga mendukung NAFO.

"Ini adalah hal yang sangat serius. Kita harus membicarakan disinformasi Rusia sebagai hal yang serius karena bahkan militer Rusia menganggap informasi sebagai senjata, dan kita harus memperlakukannya seperti itu," kata Stradner.

Rata-rata setiap hari, ada lebih dari 5.000 tweet yang ditautkan ke akun NAFO, menurut Politico.

Kelompok ini juga menggunakan platformnya untuk melakukan penggalangan dana bagi pasukan Ukraina yang bertempur di garis depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: