Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amerika dan China Bikin Gejolak di Taiwan, Pakar: Asia Tenggara Merespons Hati-hati karena...

Amerika dan China Bikin Gejolak di Taiwan, Pakar: Asia Tenggara Merespons Hati-hati karena... Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter

Di bawah Duterte, Filipina "tidak bermain" setelah mantan presiden mengumumkan "pemisahan" dari AS dan menyelaraskan negaranya lebih dekat dengan China.

“Anda memiliki kemungkinan sekarang karena mereka membantu AS,” tambah Lemahieu.

Baca Juga: Angkatan Laut China Siap Beri Respons Keras ke Kapal-kapal Amerika di Selat Taiwan Jika...

“Saya pikir AS akan mendorong pemerintahan Marcos untuk menebus waktu yang hilang dan memperluas kerja sama dengan cara yang bisa dilakukan jika Filipina tidak memilih seseorang seperti Duterte,” kata Richard Heydarian, penulis buku tentang kebijakan luar negeri Duterte.

Beijing telah berusaha menyampaikan bahwa dukungan untuk Taiwan akan berisiko dan mahal bagi negara-negara di kawasan itu sambil mendorong pemerintah dan warganya untuk mencela perilaku AS sebagai provokatif.

Sebuah pesan video baru-baru ini oleh duta besar China untuk Singapura Sun Haiyan menarik langsung ke 5,5 juta orang negara kota itu ketika gambar penarikan AS yang kacau dari Afghanistan muncul di layar.

“Mari kita berbicara kepada para pembuat onar itu bersama-sama. Tidak! Tidak di sini, tidak di rumah kami,” kata Haiyan.

“China memberikan cukup banyak tekanan untuk tetap berpegang pada poin pembicaraan China, terutama dengan 'Satu China'," kata William Choong, seorang rekan senior di lembaga think-tank Institut Yusof Ishak Singapura, merujuk pada sikap Beijing yang mengklaim kedaulatan atas Taiwan. 

Singapura memiliki hubungan baik dengan China dan AS serta hubungan lama dengan Taiwan. Negara kota yang netral harus mempertimbangkan apakah akan mendukung operasi angkatan laut AS atau mengizinkan pesawat Amerika melewati perairan dan wilayah udaranya jika ada konflik.

“Orang China akan segera menghembuskan nafas ke leher Singapura,” kata Lemahieu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: