Elemen Organisasi Rakyat Sumatera Utara (Sumut) seperti Serikat Pekerja Serikat Buruh, yakni FSPMI, KSBSI, KSPSI AGN, SPMS, KPBI; Serikat Petani Indonesia; Komunitas Ojek Online; Ibu Jamu Gendong; dan beberapa organisasi lainnya menggelar aksi penolakan kenaikan BBM di depan Gedung DPRD Sumut, Selasa (6/9/2022).
"Kami meminta kepada wakil rakyat yang duduk di gedung mewah berdasarkan uang rakyat untuk menyampaikan keinginan kami agar harga BBM dikembalikan ke harga semula. Bila tidak dikembalikan ke harga semula, kami akan melakukan aksi kembali dengan massa yang lebih besar," kata koordinasi aksi yang juga Ketua Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo, di hadapan Anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS yang menerima massa.
Baca Juga: Pemerintah Tidak Boleh Hanya Berhenti dengan Naikkan Harga BBM, Agus Hermanto: Harus...
Adapun tuntutan mereka adalah pertama yang terus digaungkan untuk menolak kenaikan harga BBM karena akan memiskinkan rakyat kecil. Kedua, menuntut agar pemerintah mencabung UU Cipta Kerja karena dapat memiskinkan kaum buruh di Indonesia.
Ketiga, meminta Pemerintah Provinsi Sumut terutama Gubernur Sumut menaikkan upah buruh sebesar 15 persen. Keempat, meminta pemerintah menurunkan harga sembako yang sebelum naiknya BBM sudah mengalami kenaikan yang tinggi.
"Inilah empat poin yang kami sampaikan. Kami harapkan agar pimpinan DPRD Sumut menyurati ini ke Presiden RI. Bahwasanya, rakyat Sumut juga menolak kenaikan BBM ini," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: