Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Perlu Resah Main Media Digital, Simak Tips Mudah Hadapi Hate Speech!

Tak Perlu Resah Main Media Digital, Simak Tips Mudah Hadapi Hate Speech! Kredit Foto: Unsplash/Jon Tyson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kemajuan teknologi informasi semakin masif. Setiap orang harus memerhatikan etika berinternet ketika berinteraksi dan berkomunikasi di ruang digital. Sehingga tidak mudah terpantik emosi dalam merespons komentar negatif atau ujaran kebencian (hate speech).

“Ketika orang yang yang memantik api, kita tidak perlu ikut-ikutan menjadi api. Biarlah dia sendiri yang menjadi api. Para pembuli intinya mencari musuh, kalau tidak diladeni akan berhenti sendiri,” kata Wakil Ketua RTIK Kabupeten Blitar, Subana saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Senin (5/9/2022).

Baca Juga: Gandeng Standard Chartered, Bukalapak Rilis Layanan Bank Digital: Dukung Kelangsungan Usaha UMKM

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Menurut hasil riset Digital Civility Index yang dilakukan Microsoft pada Mei 2020, Indonesia menempati peringkat pertama negara paling tidak sopan se-Asia Pasifik. Pengalaman perilaku tidak sopan yang dialami netizen mencakup ujaran kebencian (hate speech) 27 persen, hoax dan penipuan 43 persen, serta diskriminasi 13 persen.

Subana menjelaskan, kesadaran diri sendiri menjadi kunci meminimalisasi perilaku negatif di ruang digital. “Komentar-komentar jelek saling bertabrakan dan bersahut-sahutan karena memang diladeni. Maka dalam rumus di dunia digital, kalau ada berita jelek, buli, atau apapun, jangan subscribe, like, share. Itu akan hilang,” katanya.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Presidium Mafindo, Puji F. Susanti. Kemudian Wakil Ketua RTIK Kabupeten Blitar, Subana, serta Digital Campaign Strategist Seknas Jaringan GUSDURian, Muhammad Pandu.

Baca Juga: Percepat Transformasi Digital, Bank DKI Gandeng Dua Perusahaan Teknologi

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: