Lembaga Penelitian Masyarakat Milenium (LPMM) kembali melakukan survei untuk mengukur dinamika pendapat dan pilihan masyarakat terhadap parpol dan tokoh bakal capres pada pemilu 2024.
Direktur Eksekutif LPPM Alamsyah Wijaya mengatakan teknik pengumpulan data survei dilakukan dengan wawancara melalui tatap muka dan sambungan telepon seluler dan secara langsung di 34 Ibu Kota Provinsi di Indonesia.
Selanjutnya, kata Alamsyah survei dilakukan dengan metodologi, teknik penetapan sampel adalah probability sampling dengan cara Multi Stage Random Sampling dengan jumlah responden 1988 orang.
"Demographi Responden dalam penelitian ini Generasi Z sebanyak 17,8 persen yang berada di usia produktif, yaitu milenial sebanyak 37,9 persen dan Generasi X sebanyak 32,9 persen.Sementara Generasi Pre Boomer sebanyak 11,4 persen," kata Alamsyah kepada wartawan, Senin (12/9/2022).
Penentuaan jumlah data yang disurvei mengunakan metode multistage random sampling yang didasarkan pada jumlah DPT pemilu 2019 di 408 Kabupaten/Kota Margin Of Error +/-2.2 tingkat kepercayaannya 95 persen .Waktu penelitian 22 Agustus-4 September 2022.
Hasil Penelitian
Alamsyah menjelaskan, tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Kinerja Pemerintahan Jokowi Bidang Ekonomi yang menyatakan Puas 71,4 persen, Tidak Puas 19,4persen dan tidak menjawab 9,2 persen.
Dalam survei ini juga dilakukan pengukuran preferensi masyarakat terhadap tokoh tokoh bakal capres , sebelum dilakukan prapenelitian untuk menjaring nama nama tokoh yang berpotensi dicalonkan oleh partai politik peserta pemilu 2019 yang memiliki kursi di DPR RI.
Di mana didasarkan UU Pemilu Capres hanya bisa diusung oleh Parpol yang memiliki kursi di DPR RI , dari prapenelitian didapat nama tokoh tokoh diantaranya Prabowo Subianto yang sudah diputuskan oleh Partai Gerindra sebagai Capres Gerindra, Muhaimin Iskandar dari PKB, Puan Maharani yang disiapkan oleh PDI Perjuangan untuk maju sebagai Capres dan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Andika Perkasa yang sudah di rekomendasi oleh Partai Nasdem, serta Airlangga Hartarto diberi mandat oleh Golkar.
Dia menjelaskan dari nama tokoh-tokoh tersebut kemudian kepada 1988 responden ditanyakan pengenalan kepada tokoh-tokoh tersebut dan hasilnya Prabowo Subianto menjadi tokoh yang paling dikenal publik sebanyak 90.9. Urutan kedua Ganjar Pranowo dikenal oleh 45,8 persen responden sebagai Gubernur Jawa Tengah, Anies Baswedan dikenal oleh 27,4 persen responden sebagai gubernur DKI Jakarta.
"Airlangga Hartarto dikenal oleh 58,9 persen sebagai Menko Perekonomian dan juga tokoh yang diberikan tanggung jawab oleh Presiden Jokowi sebagai Ketua KPCPEN untuk memulihkan perekonomian nasional akibat dampak Covid 19 dan penanggulangan Covid 19 juga dikenal sebagai Ketua Umum Golkar," ucapnya.
Kemudian Puan Maharani dikenal oleh 29,4 persen responden sebagai Putri dari Megawati Sukarnoputri dan Juga Ketua DPR RI. Lalu Jendral Andika Perkasa dikenal oleh 27,5 persen responden sebagai Panglima TNI, Kemudian Muhaimin Iskandar dikenal oleh 23,2 persen responden
Survei ini juga dilakukan pengukuran pengaruh kebijakan dan program program para tokoh-tokoh tersebut terhadap kehidupan masyarakat selama pejabat tersebut menjabat, dengan memberikan pertanyaan.
"Tokoh mana yang kebijakan dan programnya paling dirasakan memberikan dampak pada masyarakat dalam 2 tahun terakhir kepada 1988 responden dan hasilnya Airlangga Hartarto dinilai sebagai tokoh bakal capres yang kebijakannya dan programnya banyak membantu masyarakat di saat masyarakat kesulitan ekonomi keluarganya akibat dampak Covid,"
Rinciannya, 79,4 persen jawaban respoden, kemudian sebanyak 40,2 persen respoden menyatakan Program dan Kebijakan Prabowo Subianto dirasakan oleh masyarakat terutama dalam hal penanggulangan Covid 19 dan rasa aman di Indonesia, kemudian sebanyak 40,2 persen responden menyatakan kebijakan Puan Maharani sebagai Ketua DPR banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat di saat Covid 19 , sebanyak 30,2 persen responden menyatakan kebijakan dan program Andika Perkasa sangat membantu masyarakat disaat Covid 19, dan hanya 7,1 persen responden saja yang menyatakan kebijakan dan program Ganjar Pranowo memberikan dampak terhadap kehidupan ekonomi masyarakat, dan hanya 4,2 persen responden yang menyatakan kebijakan Anies Baswedan mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat , sedangkan kebijakan dan program Muhaimin Iskandar hanya dirasakan oleh 2,1 persen responden.
Kemudian dari nama nama tokoh tersebut di uji preferensi publik terhadap pilihan masyarakat, jika pilpres digelar hari ini dengan tokoh mana yang akan dipilih dengan pertanyaan tertutup ,maka hasilnya nama Airlangga Hartarto dipilih oleh 29,2 persen responden , kemudian diurutan kedua nama Prabowo Subianto dipilih sebanyak 21,00 persen responden.
Kemudian Andika Perkasa dipilih sebanyak 12,7 persen responden dan Ganjar Pranowo dipilih oleh sebanyak 7,1 persen responden, Anies Baswedan dipilih oleh sebanyak 5,2 persen responden, lalu Puan Maharani dipilih oleh sebanyak 4,1 persen responden dan Muhaimin Iskandar dipilih oleh sebanyak 1,6 persen responden dan yang tidak memilih sebanyak 19,1 persen responden
Namun dari hasil simulasi nama tokoh tokoh jika dipasangkan sebagai Capres dan Cawapres, didapati dari hasil survei Pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo menjadi pasangan yang paling banyak dipilih dengan tingkat keterpilihan 45,6 persen.
Kemudian diurutan kedua Pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar dipilih sebanyak 19,1 persen, Anies Baswedan-Puan Maharani dipilih sebanyak 14,2 persen dan yang tidak memilih sebanyak 21,1 persen
Hasil simulasi tiga pasangan capres yaitu Airlangga Hartarto-Andika Perkasa, Prabowo-Puan Maharani, serta Ganjar-Anies Baswesdan dan Sandi Uno-AHY hasil survei menunjukan preferensi publik terkait pilihannya terhadap ketiga pasangan tersebut, pasangan Airlangga Hartarto-Andika dipilih sebanyak 34,2 persen responden, lalu Prabowo Subianto-Puan Maharani dipilih sebanyak 30,1 persen dan Ganjar Pranowo-Anies Baswedan 19,5 persen, Sandiaga Uno -AHY 12,5 persen, sementara yang tidak memilih sebanyak 3,7 persen.
Hasil Survei tentang preferensi publik dalam memilih partai politik yang masuk sebagai peserta pemilu tahun 2019 dengan diberi pertanyaan jika pemilu digelar hari ini maka hasilnya elektabilitas tertinggi ditempati oleh partai Golkar dengan meraih 15,8 persen Di posisi kedua, diduduki Partai Gerindra dengan memperoleh elektabilitas sebesar 14,6 persem.
Selanjutnya di posisi ketiga, terdapat PDI Perjuangan dengan elektabilitas sebesar 14,7 %. Disusul Partai Demokrat sebesar 5,4 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebesar 5,2 persen . Disusul, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebesar 5,1 persen . Partai Nasdem memperoleh elektabilitas sebesar 4,4persen kemudian Perindo memperoleh elektabilitas 4,2 persen
dan Untuk elektabilitas PAN sendiri sebesar 4,1 %. Sementara itu, PPP memperoleh elektabilitas sebesar 4,1%. kemudian PSI 1,8 persen, Garuda 1,4 persen, PBB 1,1 persen, Hanura 0,8 persen, Berkarya 0,4 persen dan PKPI 0,3 persen dan yang tidak memilih sebanyak 16,6 persen)
pengamat politik Universitas Hasanuddin (UNHAS) Andi Ali Armunanto, menilai bahwa survei yang dilakukan Timur LPMMM yang memunculkam sosok Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto dalam hasil tersebut karena Airlangga telah memiliki modal politik melalui partai Golkar dan sosoknya di Menkoperekonomian.
"Ya kalau lihat survei LPMM, yang unggulkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres ) 2024 karena adanya pengaruh politik dari KIB, dan sebagai Menkoperekonomian," kata Andi kepada wartawan, Senin (12/9/2022)
Andi mengatakan bahwa harus Airlangga harus membuktikan melalui kegiatan politiknya agar masyarakat paham sosok Airlangga.
"Pak Airlangga untuk mendapat dukungan penuh masyarakat di Pilpres 2024, maka beliau harus bangun pondasi politik yang kuat ," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: