Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos BI Sebut Inflasi Pangan adalah Efek Rambatan dari Naiknya Harga BBM

Bos BI Sebut Inflasi Pangan adalah Efek Rambatan dari Naiknya Harga BBM Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut inflasi pangan yang terjadi saat ini merupakan efek rambatan dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal ini disebabkan karena dengan adanya kenaikan harga BBM, maka tarif angkutan pun mengikuti. Oleh karenanya, Perry mengatakan perlu ada upaya pengendalian tarif angkutan.

Baca Juga: Inflasi AS Bikin Was-Was, Nasib Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini Nahas!

"Penyesuaian harga Pertalite dan Solar yang harus kita lakukan adalah bagaimana tidak merambat kepada kenaikan harga-harga angkutan. Makanya ada juga bantuan kepada angkutan, agar dampak rambatannya bisa dikendalikan," kata Perry Warjiyo dalam Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Pengendalian Inflasi Tahun 2022, di Surabaya, dipantau secara daring, Rabu (14/9/2022).

Perry mengatakan, jika rambatan kepada angkutan ini bisa dikendalikan, tentu dampak selanjutnya kepada harga-harga pangan yang mempengaruhi daya beli itu bisa dikendalikan. Agar inflasi daya beli, atau istilah teknisnya, inflasi inti, yang sebesar 3 persen tidak ikut merambat naik.

Lebih lanjut, Perry mengatakan bahwa inflasi pangan semestinya turun di bawah maksimum 5 persen, di mana saat ini diketahui inflasi pangan masih berada di angka 8,69 persen. Angka 8,69 persen itu mengalami penurunan dari yang sebelumnya 10,47 persen di bulan Juli lalu. 

Baca Juga: Menyoal Kenaikan Harga BBM Hingga Bantuan Pemerintah

"Dengan demikian, pengendalian inflasi volatile food dan administered price itu menjadi kunci agar kita bisa mensejahterakan rakyat, agar memang kemudian tidak menurunkan daya beli (masyarakat)," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: