Masifnya kemajuan teknologi informasi mengakibatkan berkurangnya toleransi dan perhargaan pada perbedaan sehingga netizen perlu menanamkan nilai-nilai Pancasila untuk merawat persatuan di ruang digital.
Indonesia merupakan negara majemuk dengan memiliki suku dan bahasa banyak. Sekarang ini posting-an terkait suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) bertebaran di media sosial sehingga memicu perselisihan dan berpotensi memecah belah bangsa.
Baca Juga: Ini Cara Berinternet yang Beretika: Jangan Pakai Akun Anonim!
"Yang harus ditanamkan pada diri, kita punya dasar yaitu nilai-nilai Pancasila. Kita tanamkan nilai-nilai Pancasila. Renungi kembali sila-sila di Pancasila. Kalau terpecah yang rugi kita. Bisa dimanfaatkan orang lain kalau kita pecah," kata Dosen Ilmu Komunikasi UNIDA Gontor, Bambang Setyo Utomo M.I.Kom, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, pada Senin (12/9/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan. We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Individu terkadang mudah terpancing posting-an SARA di media sosial. Karena itu, lanjut Bambang, netizen harus segera mengingat sila pertama Pancasila.
"Sila pertama Pancasila tentang saling menghormati, kalau sudah paham, akan mudah, tidak mudah tersinggung," kata Bambang.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain Dosen Ilmu Komunikasi UNIDA Gontor, Bambang Setyo Utomo M.I.Kom; Relawan TIK-G Coach Pro, Eko Sugiono; Key Opinion Leader (KOL), Public Figure, dan Penulis Buku Parenthink, Mona Ratuliu.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum