Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wow! Iran Tandatangani Memorandum buat Gabung Raksasa Rusia dan China

Wow! Iran Tandatangani Memorandum buat Gabung Raksasa Rusia dan China Kredit Foto: Reuters/Kementerian Luar Negeri Uzbekistan
Warta Ekonomi, Moskow -

Iran telah menandatangani Memorandum Kewajiban untuk menjadi anggota tetap Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), menteri luar negeri Iran mengatakan pada Kamis (15/9/2022), ketika Teheran berusaha untuk mengatasi isolasi ekonomi di tengah sanksi AS.

"Dengan menandatangani dokumen keanggotaan penuh SCO, kini Iran telah memasuki babak baru berbagai kerja sama ekonomi, komersial, transit, dan energi," tulis Hossein Amirabdollahian di laman Instagram-nya.

Baca Juga: Putin Gak Main-main, Utusan dari 80 Perusahaan Top Rusia bakal Diangkut ke Iran

Tahun lalu, badan keamanan Asia tengah yang berkembang pesat, yang pendirinya adalah China dan Rusia, menyetujui permohonan aksesi Iran, sementara penguasa garis keras Teheran meminta anggotanya untuk membantunya membentuk mekanisme untuk mencegah sanksi yang dijatuhkan oleh Barat atas sengketa program nuklirnya.

Presiden Iran Ebrahim Raisi berada di oasis Jalur Sutra Samarkand, Uzbekistan pada Kamis (15/9/2022) untuk menghadiri pertemuan puncak organisasi tersebut. Dia diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, media Iran melaporkan.

Badan tersebut, yang dibentuk pada tahun 2001 sebagai tempat berbicara untuk Rusia, China dan negara-negara bekas Soviet di Asia Tengah, diperluas empat tahun lalu untuk mencakup India dan Pakistan, dengan maksud untuk memainkan peran yang lebih besar sebagai penyeimbang pengaruh Barat di wilayah tersebut. 

Iran sekarang akan dapat mengambil bagian dalam pertemuan, meskipun kemungkinan akan memakan waktu untuk mencapai keanggotaan penuh, wakil sekretaris jenderal organisasi Grigory Logvinov mengatakan kepada TV pemerintah Rusia, yang juga melaporkan penandatanganan tersebut.

Ekonomi Iran telah terpukul keras sejak 2018, ketika AS saat itu. Presiden Donald Trump meninggalkan kesepakatan nuklir Teheran dengan kekuatan dunia, termasuk Rusia dan China.

Pembicaraan tidak langsung selama berbulan-bulan antara Iran dan pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah menemui jalan buntu atas beberapa hambatan untuk menghidupkan kembali pakta nuklir, di mana Teheran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: