Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PTBA Targetkan Jadi Perusahaan Pertambangan Batu Bara Terbesar di Indonesia

PTBA Targetkan Jadi Perusahaan Pertambangan Batu Bara Terbesar di Indonesia Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Holding BUMN pertambangan yang dikepalai oleh Mind ID yakni, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berambisi untuk menjadi perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia. Perseroan menargetkan hal tersebut bakal terlaksana pada 2026 mendatang. 

General Manager PTBA Unit Pertambangan Tanjung Enim, Venpri Sagara mengatakan jika perseroan nantinya akan dapat memproduksi sebesar 76 juta ton batu bara setelah 2026. Namun, dalam jangka pendek atau pada 2024 produksi batu bara perseroan bakal berada di angka 50 juta ton per tahun. 

“Tahun depan 40 juta ton, kemudian tahun depannya 50 juta ton, lalu ke 76 ton. Kita akan kejar short term di 50 juta ton per tahun. Begitu infratruktur kita jadi kita akan lompat jadi yang nomor 1 di indonesia. Tahun ini top 5, tahun depan top 3 dan top 2 dan nantinya sudah tidak adalagi yang kalahkan kita,” ujar Venpri, di Tanjung Enim, Selas (13/9/2022). 

Baca Juga: Harga Batu Bara Naik, Laba Bersih PTBA Melejit Hingga 246% di Semester I

Pada tahun ini sendiri, perseroan menargetkan produksi batu bara sebesar 36,41 juta ton, dengan volume penjualan sekitar 37,10 juta ton. Total produksi batu bara PTBA selama Semester I 2022 mencapai 15,9 juta ton, meningkat 20 persen dibanding Semester I 2021 yang sebesar 13,3 juta ton. Sedangkan penjualan batu bara PTBA per Semester I 2022 sebanyak 14,6 juta ton, tumbuh 13 persen secara tahunan.

Saat ini perseroan di Tanjung Enim Sumatera Selatan sendiri memiliki lima izin usaha pertambangan (IUP) yakni, Tambang Air Laya, Tambang Muara Tiga Besar, Tambang Banko Tengah, Tambang Banko Barat blok A, dan Tambang Banko Barat blok B.

Sementara itu, lanjut Venpri menyatakan bila produksi batu bara perseroan yang sebesar 50 juta ton di 2024 akan disalurkan ke PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 sebesar 6 juta ton, sisanya 44 juta ton akan digelontorkan perseroan ke pasar terbuka. “Yang 44 juta di itu kualitas ICI 3, ini batu baru yang ada dunia karena yang high kalori sudah jarang sekali kalau kuta jualan di ICI 3 itu cukup kuat dengan gonjangan harga,” ucapnya. 

Dalam kesempatan ini Ia menyebutkan bila saat ini total cadangan batu bara perseroan mencapai 3 miliar ton. 

“Kita masih punya cadangan 3 miliar ton, mungkin masih sekitar 35 tahun. Sampi zero emisi 2060 kita masih ada kita akan topang energi primer indonesia karena di Kalimantan sudah mulai habis. Nanti energi primer akan pling banyak di topang Bukit Asam,” ungkapnya. 

Adapun, terkait dengan pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 dengan kapasitas 2x620 megawatt (MW) yang dibangun PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) saat ini telah mencapai penyelesaian konstruksi sebesar 96,75%. 

Baca Juga: Semester I-2022, PTBA Ekspor 140 Ribu Ton Batu Bara ke Italia

Menurut Venpri, PLTU yang merupakan bagian dari proyek 35 ribu MW yang menelan dana investasi US$ 1,68 miliar ini akan mulai beroperasi di kuartal I 2023. 

“PLTU Sumsel-8 yang akan beroperasi tahun depan itu 1x620 Mw di 2023 dan satunya lagi tahun depannya lagi peruntukannya untuk kirim listrik ke arah utara, kita kirim ke Riau ke atas kaya medan,” ucapnya. 

Selain itu lanjut Venpri, PTBA saat ini juga bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk mengembangkan proyek angkutan batu bara jalur kereta api dengan kapasitas 72 juta ton per tahun pada tahun 2026 yang terdiri dari Pengembangan jalur bar Tanjung Enim - Arah Utara, Pengembangan angkutan bat bara Tanjung Enim, Keramasan dengan

kapasitas 20 juta ton per tahun yang dibangun oleh PT KAI (Dermaga) dan PTBA (Train Loading System dan Coal Handling Facility) direncanakan akan beroperasi pada triwulan IV 2024.

Di samping itu, juga dikembangkan angkutan batu bara ke Dermaga Perajen dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun dan direncanakan akan beroperasi pada triwulan II1 2026, dimana fasilitas nantinya akan dipergunakan untuk mendukung Kerja Sama Sinergi

BUM Rantai Pasokan Batu Bara untuk Meningkatkan Ketahanan Kelistrikan Nasional. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: