Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Batu Bara Anjlok, Ini yang Dilakukan PTBA Guna Pertahankan Kinerja

Harga Batu Bara Anjlok, Ini yang Dilakukan PTBA Guna Pertahankan Kinerja Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, terus menguatkan strategi efisiensi dan optimalisasi pasar sebagai respons terhadap tantangan penurunan harga batu bara global. Menghadapi koreksi harga batu bara yang signifikan, PTBA menerapkan pendekatan cost leadership di seluruh lini perusahaan, sehingga efisiensi berkelanjutan dapat dioptimalkan. Ini tercermin dari penurunan cash cost per ton sebesar Rp 835 ribu, dari sebelumnya Rp 853 ribu secara tahunan.

Sekretaris Perusahaan PT Bukit Asam Tbk, Niko Chandra mengatakan bahwa untuk menjaga kinerja tetap solid di tengah fluktuasi pasar, PTBA berfokus pada peningkatan pasar dalam negeri dan memanfaatkan peluang ekspor. 

Baca Juga: PTBA Cetak Laba Bersih Rp3,23 Triliun di Kuartal III 2024

“Hal ini penting mengingat harga batu bara ICI-3 terkoreksi 14 persen menjadi USD 74,59 per ton hingga Triwulan III 2024, sementara harga batu bara Newcastle anjlok 28 persen menjadi USD 133,89 per ton,” ujarnya, Jakarta, Kamis (31/10/2024). 

Selain itu, PTBA juga mengharapkan pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi, dengan harapan berdampak positif pada stabilitas dan pertumbuhan keuangan perusahaan.

Di sisi kinerja operasional, PTBA berhasil mencatat total penjualan batu bara sebesar 31,28 juta ton pada Januari-September 2024, meningkat 16 persen secara tahunan (yoy). Ekspor batu bara juga melonjak 27 persen menjadi 14,29 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) mencapai 16,98 juta ton, naik 8 persen dari 15,76 juta ton pada Triwulan III 2023.

Dengan berbagai strategi ini, PTBA mampu menjaga kinerja keuangannya, terlihat dari laba bersih yang tercatat sebesar Rp 3,23 triliun dan EBITDA sebesar Rp 5,65 triliun hingga akhir September 2024. Pendapatan perusahaan juga meningkat 11 persen yoy menjadi Rp 30,66 triliun, dengan total aset mencapai Rp 40,15 triliun per 30 September 2024.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: