Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenhub Gandeng Meratus Line Operasikan Kapal Wisata di Labuan Bajo

Kemenhub Gandeng Meratus Line Operasikan Kapal Wisata di Labuan Bajo Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggandeng PT. Meratus Line untuk pengoperasian Kapal Wisata Bottom Glass guna mendukung pengembangan pariwisata di Labuan Bajo.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha mengatakan penandatanganan MoU tersebut dengan PT. Meratus Line merupakan langkah awal dalam kegiatan optimalisasi asset Barang Milik Negara (BMN) berupa kapal wisata bottom glass yang selanjutnya akan dituangkan ke dalam perjanjian kerjasama operasional.

Untuk itu, perlu dirumuskan langkah-langkah terkait perjanjian kerjasama pengoperasian kapal tersebut secara detail sehingga dapat bermanfaat bagi negara, khususnya bagi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

 “Pengoperasian kapal wisata bottom glass ini adalah dalam rangka membantu pengembangan pariwisata di wilayah Labuan Bajo sebagai bagian dari Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP), yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah, serta mampu mendorong perekonomian masyarakat,” ujar Arif, kemarin.

MoU tersebut ditandatangani oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Hendri Ginting dan Direktur Utama PT. Meratus Line, Slamet Raharjo. Adapun ruang lingkup dari MoU ini meliputi pengoperasian dua unit kapal wisata bottom glass, yakni Kapal Baswara Bahari 1 dan Baswara Bahari 2 berikut pemeliharaan dan perawatannya.

Lebih lanjut Arif menjelaskan MoU yang telah disepakati dengan PT. Meratus Line ini merupakan terobosan baru dalam pengelolaan asset BMN berupa kapal, dan diharapkan dapat dijadikan momentum untuk optimalisasi aset BMN lainnya.

“Saya sampaikan apresiasi kepada PT. Meratus Line yang telah bersedia untuk bekerjasama dalam pengoperasian kapal ini, agar dalam pengoperasian diperhatikan dengan baik pemeliharaan dan perawatannya sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat,” tambah Arif.

Arif juga mengungkapkan, bahwa ke depannya kapal ini akan dihibahkan kepada Provinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk itu pihaknya berencana untuk melibatkan pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam pembuatan perjanjian kerjasama operasionalnya sehingga pemanfaatan kapal Bottom Glass ini dapat lebih tepat sasaran dalam membantu mengembangkan pariwisata Labuan Bajo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: