PT Pertamina (Persero) memperkenalkan desa Keliki, Ubud, Gianyar Bali sebagai Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), Eco-Village, dan Agriculture berbasis energi baru terbarukan di salah satu Desa Energi kepada para delegasi negara-negara G20.
Di Keliki, tercatat delapan titik solar PV terpasang dengan total kapasitas terpasang sebesar 28 kWp, dipasang bersama oleh tim GoGerilya Kementerian ESDM, Society of Renewable Energy (SRE), dan mahasiswa Universitas Udayana. Solar PV yang terpasang di desa tersebut setara dengan pengurangan emisi karbon setara 36.750 kg CO2 per tahun.
Mengalirkan air ke sawah warga, pompa air bertenaga surya berkapasitas 2,5 kWp menjadi salah satu yang menarik perhatian. Tak hanya ramah lingkungan, ini juga menjadi solusi permasalahan kekurangan air irigasi.
Baca Juga: Peralihan EBT Jadi Kunci Tekan Dampak Negatif Perubahan Iklim
Salah seorang seorang petani Desa Keliki, I Ketut Sulastra mengungkapkan pompa air tenaga surya ini memberi manfaat bagi petani dalam bercocok tanam, terutama yang berada di hilir dalam menghadapi kondisi musim kering karena surutnya pengaliran air untuk irigasi ke sawah.
"Permasalahan yang ada di Desa Keliki, pada saat musim kering yang mana airnya kecil dari hulu, kemudian itu tidak sampai ke bawah membuat bercocok tanam mengalami kendala hingga terlama bisa 2 sampai 3 minggu. Sekarang lancar," ujar I Ketut Sulastra dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (16/9/2022).
Tak hanya itu, selain untuk memenuhi kebutuhan pengairan, air dari sumber tersebut juga dimanfaatkan untuk air minum warga.
"Di samping itu juga kebutuhan air ini untuk air minum. Biasanya diambil dengan membawa jerigen yang kecil," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: