Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kontribusi APBN dalam Kebijakan Subsidi Turut Jaga Pemulihan Ekonomi Nasional, Ini Kata Kemenkeu!

Kontribusi APBN dalam Kebijakan Subsidi Turut Jaga Pemulihan Ekonomi Nasional, Ini Kata Kemenkeu! Kredit Foto: Kemenkeu

Selain ekspor, impor Indonesia juga mencatatkan kinerja positif mencapai US$22,15 miliar dengan pertumbuhan 32,81% (yoy) dan 3,77% (mtm). Kinerja impor ini juga merupakan capaian tertinggi dari yang pernah terjadi. Tumbuhnya impor antara lain didukung oleh kinerja sektor manufaktur yang tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan Agustus 2022 yang terus melanjutkan ekspansi.

Peningkatan impor didorong oleh impor migas yang tumbuh sangat tinggi 80,63% (yoy) dan impor nonmigas tumbuh 26,11% (yoy). Dari sisi penggunaan, impor barang modal mencatatkan pertumbuhan tertinggi mencapai 46,74% (yoy) dan disusul bahan baku 35,4% (yoy). Sementara, impor barang konsumsi masih mengalami pertumbuhan.

Baca Juga: Diproyeksi Terus Menguat Tajam, Kemenkeu: APBN akan Terus Mendukung Ekspor dan Perekonomian

"Tumbuhnya impor barang modal dan bahan baku mengindikasikan menggeliatnya aktivitas investasi dan produksi dalam negeri," imbuh Febrio.

Penguatan aktivitas konsumsi masyarakat akan terus dijaga melalui instrumen APBN dengan menjaga daya beli masyarakat melalui kebijakan stabilisasi harga, perlindungan sosial, dan lainnya.

Dengan menguatnya komponen ekspor dan impor, Indonesia kembali mencatatkan surplus neraca perdagangan yang mencapai US$5,76 miliar. Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan sejak Januari hingga Agustus 2022 mencapai US$34,92 miliar. Capaian ini juga menandakan surplus yang terjadi selama 28 bulan berturut-turut.

"Ke depan, ekspor diperkirakan melanjutkan kinerja yang baik dari bulan sebelumnya. Pemerintah akan terus mewaspadai dan memitigasi dampak risiko global terhadap kinerja ekspor secara menyeluruh, misalnya dengan terus memonitor perkembangan kebijakan perdagangan internasional terkait komoditas strategis Indonesia," pungkasnya.

APBN akan terus digunakan agar dapat menopang kinerja ekspor dalam konteks memperkuat pemulihan ekonomi pascapandemi. Salah satu kebijakan yang diharapkan dapat mendorong adalah kebijakan penerimaan negara yang diarahkan mengurangi beban eksportir produk Sawit dan turunannya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: