Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SBY Endus Tanda-tanda Pemilu 2024 Tidak Jujur, PKS: Memang Masih Ditemukan Kecurangan

SBY Endus Tanda-tanda Pemilu 2024 Tidak Jujur, PKS: Memang Masih Ditemukan Kecurangan Kredit Foto: Instagram/Mardani Ali Sera
Warta Ekonomi, Jakarta -

Terkait dengan adanya dugaan ketidakjujuran dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dikatakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam Rapimnas Demokrat beberapa waktu lalu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, menyebut bahwa masyarakat harus waspada dengan kemungkinan terjadinya hal tersebut.

"Pernyataan Pak SBY bahwa ada peluang pemilu tidak jujur bagus sekali. Membuat kita semua waspada, karena di lapangan memang masih ditemukan kecurangan," kata Mardani, saat diwawancarai di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (19/9/2022).

Apalagi, kata Mardani, ada isu presiden tiga periode yang belakangan naik di pemberitaan nasional. Dengan munculnya isu tersebut, Mardani menyebut bahwa seluruh masyarakat harus waspada dalam Pemilu 2024 mendatang.

Mardani berasumsi adanya pihak yang menjadi aktor yang membuat pemilu bakal berlangsung tidak jurdil (jujur dan adil). Dengan begitu, dia menyebut bahwa pernyataan SBY adalah satu pengingat bagi masyarakat dalam menghadapi pemilu nanti.

"Kemungkinan ada aktor atau usaha untuk membuat pemilu tidak jurdil. Pak SBY bagus, peringatan buat kita semua," katanya.

Mardani menyebut bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk mewujudkan pasangan calon lebih dari dua. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kesehatan demokrasi Indonesia.

"Kalau dipaksakan cuma dua calon ya bisa ketidakadilan. Tapikan, apakah dua pasangan calon atau lebih tergantung kitanya, kalau kita mau berjuang untuk tidak dua pasang calon juga bisa," jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY, menyinggung adanya dugaan ketidakjujuran dalam kontestasi politik di 2024 mendatang. Dia menyebut bahwa ada ketidakadilan dalam pemilu mendatang.

Selain itu, ia menilai ada banyak upaya yang dilakukan pihak eksternal untuk membuat capres dan cawapres hanya ada dua pasangan calon. Berdasarkan hal itu pula, SBY mengatakan bahwa dirinya mesti turun gunung untuk menghadapi hal tersebut.

"Para kader mengapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilihan Umum 2024, saya mendengar mengetahui bahwa ada tanda-tanda pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat dalam potongan video yang diunggah akun Tiktok @pdemokrat.sumut, Sabtu (17/9/2022).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: