Wamenkeu Sebut Transformasi Digital sebagai Platform dari Pertumbuhan Ekonomi
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyebut bahwa transformasi digital dapat menjadi platform dari pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depannya. Ia juga menyebut, ekonomi digital merupakan sektor yang bisa dikategorikan sebagai industri pionir.
"Selama 2,5 tahun terakhir (terdampak pandemi) kita mengalami transformasi digital yang luar biasa. Perekonomian kita ternyata bekerja dengan sangat-sangat tetap mulus dengan pertumbuhan yang cukup tinggi," kata Suahasil dalam Jakarta Global Financial Summit 2022, Rabu (21/9/2022).
Baca Juga: Inflasi Agustus Terkendali, Wamenkeu: APBN Tetap Harus Bersiap!
Menurut data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh 20% dari tahun 2021, menjadi US$146 miliar pada tahun 2025. Dengan e-commerce dan online travel yang juga diprediksikan menjadi dua kontributor terbesar pada ekonomi digital Indonesia.
"Kalau kita lihat dari sisi size ekonomi digital, Indonesia meningkat dengan sangat pesat dan tentu yang namanya strategi besar dari Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0 ke depan. Ini semua dijalankan dengan digital ekosistem dengan inovasi dan juga dengan berbagai infrastruktur digital Indonesia," ujarnya.
Oleh karena itu, di dalam memahami persoalan digital, Pemerintah sangat memperhatikan dengan saksama kesiapan Indonesia dalam memasuki era industri 4.0, khususnya di bidang makanan dan minuman, otomotif, kimia, elektronik, tekstil, dan pakaian jadi. Hal itu semua termasuk menjadi bagian atau sektor-sektor yang akan didukung oleh digitalisasi di Indonesia.
"Sejak beberapa tahun yang lalu Pemerintah telah memastikan bahwa ekonomi digital adalah termasuk sektor yang dikategorikan sebagai industri pionir. Kalau kita lihat sejak tahun 2018, dia dimasukkan kelompok industri yang bisa mendapatkan fasilitas tax holiday di Indonesia," jelas Suahasil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum