Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kolam Retensi Andir Bandung Rampung, Menteri Basuki Minta Penambahan Penghijauan Area Sekitar

Kolam Retensi Andir Bandung Rampung, Menteri Basuki Minta Penambahan Penghijauan Area Sekitar Kredit Foto: PUPR

Kepala BBWS Citarum Bastari mengatakan, pembangunan Kolam Retensi Andir dan empat polder tersebut telah memberikan manfaat mengurangi daerah genangan banjir di Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah dari semula 242,6 hektare menjadi 32,3 hektare.

"Kalau dihitung kebermanfaatnya dapat melindungi genangan untuk 5.192 KK atau setara 15.973 jiwa, termasuk juga menjaga jalan kabupaten dan provinsi," kata Bastari.

Baca Juga: Imbas Kecelakaan Beruntun di Tol Pejagan, Kementerian PUPR Harap Operatol Tol Tingkatkan Pengawasan

Menurut Bastari, untuk Kolam Retensi Andir dibangun di lahan seluas 4,85 hektare dengan luas daerah tangkapan air 148,78 hektare dan volume tampungan hingga 160.000 m3. Operasional kolam retensi dilakukan dengan menyerap banjir yang biasa menggenang, selanjutnya dipompa kembali ke sungai setelah normal. Kolam Retensi Andir dilengkapi 3 pompa berkapasitas 500 liter/detik.

"Kami berharap kolam retensi ini bisa dijaga bersama-sama dengan masyarakat dan juga Pemkab Bandung melanjutkan dengan pembuatan sistem drainase sekundernya yang connect dengan sisten drainase primer kita sehingga kawasan yang agak jauh dari kolam pada waktu musim hujan airnya bisa mengalir ke kolam retensi ini," kata Bastari. 

Turut mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Dirjen Sumber Daya Air Jarot Widyoko, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, dan Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat Wilan Oktavian.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: