Indonesia Ingin Gerakan Non-Blok Bersatu Lagi, Dunia Bersiap dengan Perang Dingin?
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengajak negara-negara anggota Gerakan Non-Blok (GNB) bersatu menyuarakan paradigma baru kerja sama internasional dalam upaya menghadapi berbagai tantangan global.
Menurut Retno, situasi keamanan global saat ini serupa dengan situasi pada 1961, yakni Perang Dingin.
Baca Juga: Bencana buat Dunia! China Keluarkan Peringatan Perang Dingin ke Amerika
"Dunia saat ini diwarnai dengan rasa saling tidak percaya dan rivalitas. Karenanya, GNB harus bersatu dan membentuk paradigma baru untuk menjawab situasi tersebut," kata Retno, seperti disampaikan dalam keterangan Kementerian Luar Negeri pada Kamis (22/9/2022).
Pernyataan tersebut disampaikan Retno pada Pertemuan Menteri Luar Negeri Gerakan Non-Blok di New York, Amerika Serikat pada Rabu (21/9/2022).
Retno lebih lanjut menyampaikan situasi keamanan global saat ini serupa dengan situasi dunia pada saat GNB lahir.
Mengutip pandangan Soekarno pada 1961, Retno menyampaikan bahwa "politik berbasis kekuatan dan persenjataan hanya akan berakhir di medan perang".
Guna mencegah terjadinya konflik dan peperangan, dia mengajak negara-negara GNB untuk menyuarakan tiga paradigma yang penting untuk kerja sama internasional.
Pertama kepercayaan strategis perlu dikedepankan, kedaulatan dan integritas teritorial harus dijunjung tinggi, dan penyelesaian damai konflik harus terus didahulukan.
Retno juga menekankan peran Dasasila Bandung sebagai pedoman untuk memastikan seluruh negara menanggung beban yang sama. Lalu kerja sama multilateral terus diutamakan.
Pertemuan GNB dilaksanakan di sela-sela Sidang ke-77 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat.
Indonesia melalui kepemimpinan Bung Karno merupakan salah satu pelopor berdirinya GNB, yang mengambil inspirasi dari Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 1955.
Saat ini GNB diketuai oleh Azerbaijan. Ketua selanjutnya adalah Uganda, yang akan memulai keketuaannya di GNB pada 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: