Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Sentil PKB yang Bela Luhut soal Orang Luar Jawa Susah Jadi Presiden: Kok Manut Pada Politik Rasis

Pengamat Sentil PKB yang Bela Luhut soal Orang Luar Jawa Susah Jadi Presiden: Kok Manut Pada Politik Rasis Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kritikus Faizal Assegaf sentil sikap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dianggap membela Luhut soal pernyataannya yang menyebut orang di luar pulau Jawa sulit menjadi presiden.

Faizal Asseggaf bahkan menyebut pernyataan Luhut Binsar Panjaitan yang dapat dukungan PKB itu sebagai politik rasis.

“Kirain jargon 'kebangsaan' yang diusung PKB tulus menegakkan prinsip keadilan dalam bernegara. Kok manut pada hasutan politik rasis Luhut,” singgung Faizal Asseggaf, Sabtu (24/9/2022).

Baca Juga: Masih Ada Kesempatan Parpol Lain Gabung Koalisi PKB dan Gerindra, Kode buat Siapa?

Faizal Assegaf bercerita, pada awal reformasi Amien Rais sebenarnya sempat memberi usul agar Indonesia menjadi negara federasi.

“Dulu awal reformasi Amien Rais DKK gulirkan federal sebagai solusi agar tidak ada kesenjangan Jawa dan luar Jawa. Tapi ditolak dengan alasan persatuan nasional,” paparnya.

Diketahui sebelumnya, pernyataan Menko Marinves LBP terkait jangan maksa jadi Presiden kalau bukan orang Jawa memang menjadi sorotan.

Pro kontra soal narasi itu pun berkunculan, salah satu yang setuju dengan pernyataan Luhut yakni PKB.

"Pak Luhut jenderal dan politisi senior yang kaya pengalaman politik, pandangannya itu berbasis realitas empirik," ujar Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid kepada wartawan, Jumat (23/9/2022).

Jazilul menyebut orang-orang Jawa kerap menentukan dinamika Pilpres. Menurutnya, Luhut hanya bicara kenyataan yang selama ini kerap terjadi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: