Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hasil Lembaga Survei Sebut Puan Maharani Malah Perlemah Dukungan Masyarakat ke PDIP

Hasil Lembaga Survei Sebut Puan Maharani Malah Perlemah Dukungan Masyarakat ke PDIP Kredit Foto: Instagram/Puan Maharani
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berdasarkan studi eksperimental yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mencalonkan Puan Maharani, putri Megawati ini tidak memiliki pengaruh atau bahkan cenderung memperlemah suara PDIP. 

Hasil studi ini dipresentasikan oleh pendiri SMRC, Prof. Saiful Mujani, pada program ’Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ yang bertajuk ”Efek Calon Presiden terhadap Partai”. Program ini disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, pada 29 September 2022.

Baca Juga: Jagokan Ganjar, Omongan Luhut 'Presiden Cuma Bisa dari Jawa' Buat Puan Maharani?

Saiful juga menyatakan bahwa kalau melihat efek calon pada PDIP dan ada keinginan untuk menjaga suara PDIP, Puan tidak bisa diharapkan untuk itu. 

“Yang bisa diharapkan untuk itu (menjaga suara PDIP) adalah Prabowo, Anies, atau Ganjar. Namun jika yang dilihat adalah kader sendiri untuk menjadi presiden dan ingin memperkuat partai, maka Ganjar adalah pilihan terbaik bagi PDIP untuk tetap menjadi partai terbesar dan mendapatkan dukungan paling banyak dibanding partai lain,” simpulnya. 

Lebih jauh Saiful menyatakan bahwa suara PDIP sendiri tidak cukup menjadikan seorang calon menjadi presiden. Ganjar, menurut dia, bisa menarik suara dari gerbong politik lain. Anies dan Prabowo juga demikian. 

Baca Juga: Hasil Survei SMRC Soal Pengaruh Puan Maharani Terhadap PDIP Jika Diusung Jadi Capres Bikin Ngelus Dada, Simak!

Setidak-tidaknya, menurut Saiful, mereka tidak mengancam suara PDIP jika PDIP mencalonkan mereka. Berbeda dengan Puan Maharani yang justru cenderung mengancam suara PDIP. 

“Orang yang ada di PDIP pun bisa pergi jika Puan dipaksakan menjadi calon presiden,” pungkasnya.

Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 5-13 Agustus 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.  

Baca Juga: Dijagokan Kubu Megawati, Puan Maharani Cemberut Saat Bagikan Kaos, Sadar Kalah Sama Ganjar Pranowo?

Response rate sebesar 1053 atau 86%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). 

Dalam studi eksperimental untuk menguji efek calon presiden terhadap PDIP, responden dibagi secara acak ke dalam 5 kelompok (kontrol, treatment 1, treatment 2, treatment 3, dan treatment 4) dan setiap kelompok diberi satu pertanyaan yang berbeda dari kelompok yang lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

Bagikan Artikel: