Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menparekraf Ajak Investor Singapura Berinvestasi di Sektor Pariwisata

Menparekraf Ajak Investor Singapura Berinvestasi di Sektor Pariwisata Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bertemu dengan beberapa investor asal Singapura untuk berinvestasi di sektor pariwisata di Indonesia sebagai upaya membangkitkan ekonomi dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja.

Usai melakukan pertemuan dengan beberapa investor seperti Bioeconomy, Far East Hospitality, CEO Capital Land, dan CEO Red Doorz di Singapura, Jumat (30/9/2022), Sandiaga menjelaskan Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan untuk Ease of Doing Business (EODB) dan investasi sehingga ia bergerak cepat mengundang lebih banyak investor ke Indonesia.

Baca Juga: Optimisme Dampak Positif Gelaran P20, Puan Sebut Sektor Pariwisata Akan Meningkat

"Kami bertemu dengan enam perusahaan besar dalam rangka penandatanganan kerja sama sesuai dengan arahan Presiden untuk mendatangkan digital nomad agar meningkatkan kualitas kunjungan wisatawan dan memberikan dampak kepada para pelaku UMKM di destinasi unggulan seperti di Canggu Bali," kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Senin (3/10/2022).

Dia mengatakan penandatanganan kerja sama dengan Bionomic ini menargetkan 1.000 sampai 5.000 digital nomad dalam kurun 6-12 bulan datang ke Indonesia. Sandiaga berharap langkah ini akan memperluas peluang dan lapangan kerja baru di Tanah Air.

Yang kedua, kata Sandiaga, ia menyaksikan dan memfasilitasi ARTotel Group yang mengekspansi usahanya ke luar negeri bekerja sama dengan Far East Group dalam rangka penambahan akomodasi berupa jaringan hotel internasional.

Baca Juga: Menparekraf Bahas Kerja Sama Wisata Cruise dengan Menteri Perdagangan Singapura

"Dengan kerja sama ini, brand hotel lokal kita seperti ARTotel bisa go internasional dan memberikan dampak untuk membuka peluang usaha dan rantai pasok. Kami juga akan memfasilitasi mahasiswa yang lulus dari Poltekpar untuk mendapatkan kesempatan magang. Ini merupakan sejarah baru, perusahaan Indonesia mampu melebarkan sayap dan memperluas jaringan internasional," ujarnya.

Sandiaga juga bertemu dengan Capital Land untuk membahas peluang investasi dan pengembangan di 5 destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) serta 8 KEK yang ada di Tanah Air.

Kemudian ada juga pertemuan dengan Red Doorz untuk menambah jumlah investasi khususnya di sektor penyediaan akomodasi, yaitu Red Doorz Goes Green.

"Apalagi banyak event-event internasional yang akan diadakan di berbagai daerah di Indonesia dengan melibatkan produk UMKM lokal untuk penyediaan toiletries," ujarnya.

Baca Juga: Turut Serta Dongkrak UMKM, Sandiaga Uno Terkesima Akan Kualitas Arkamaya Sembung

Sandiaga berharap upaya untuk menarik lebih banyak investor pariwisata ke Indonesia akan mendongkrak performa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di tanah air sehingga terwujud kebangkitan ekonomi setelah pandemi.

Wellness Tourism

Setelah bertemu dengan beberapa investor asal Negeri Singa, Menparekraf juga sembat bertemu dengan Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung untuk membahas tentang kerja sama penyediaan layanan wisata berbasis kesehatan dan kebugaran di Tanah Air.

Baca Juga: World Tourism Day Jadi Peluang untuk Pemulihan Pariwisata Global, Ini Kata Wamenparekraf!

"Kekuatan Indonesia ada di wellness tourism dan juga beberapa layanan lainnya seperti KEK Kesehatan yang berada di Sanur. Jika dapat dikerjasamakan akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Sehingga kerja sama ini tidak hanya menyediakan layanan kesehatan yang prima saja tetapi juga membuka lapangan kerja yang luas," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf didampingi oleh Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Henky Manurung dan Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: